SEPUTARGK.ID – Vaksinasi dalam rangka penanggulangan Covid-19 sedang gencar dilaksanakan di berbagai negara. Pemerintah Indonesia juga ngebut melaksanakan vaksinasi di seluruh pelosok negeri. Di wilayah Kabupaten Gunungkidul, vaksinasi terus dijadwalkan lewat puskesmas, rumah sakit, maupun program-program vaksinasi yang digelar secara khusus di beberapa tempat dan event khusus.
Semua vaksin Covid-19 yang yang dipergunakan untuk pada dasarnya telah disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan dalam keadaan darurat. Semuanya telah melalui serangkaian uji klinis yang dilakukan secara acak. Maksud uji klinis tersebut adalah untuk menguji kualitas, keamanan, dan efikasinya.
Untuk mendapatkan persetujuan WHO, vaksin harus memiliki tingkat efikasi 50 persen atau lebih. Setelah disetujui, selanjutnya vaksin terus dipantau untuk keamanan dan efektivitasnya. Lantas, apa perbedaan antara efikasi dan efektivitas?
Efikasi
Efikasi vaksin diukur dalam uji klinis yang terkontrol. Ia didasarkan pada seberapa banyak orang yang mendapatkan vaksin kemudian mengembangkan ‘hasil yang diinginkan’ (biasanya penyakit) dibandingkan dengan seberapa banyak orang yang mendapat plasebo (vaksin dumi) mengembangkan hasil yang sama.
Setelah penelitian selesai, jumlah orang yang sakit di setiap kelompok tersebut kemudian diperbandingkan. Tujuannya untuk menghitung risiko relatif penyakit yang diperoleh pada subjek yang menerima vaksin dan tak menerima vaksin.
Dari sini kita mendapatkan efikasi, yakni ukuran seberapa besar vaksin menurunkan risiko penyakit. Jika vaksin memiliki efikasi tinggi, maka lebih sedikit orang dalam kelompok yang menerima vaksin mengalami jatuh sakit daripada orang dalam kelompok yang menerima plasebo.
Jadi, misalnya, mari kita bayangkan vaksin yang terbukti memiliki efikasi 80 persen. Itu artinya bahwa orang-orang dalamn uji klinis yang menerima vaksin memiliki risiko 80 persen lebih rendah untuk terkena penyakit daripada orang-orang yang menerima plasebo. Ini dihitung dengan membandingkan jumlah kasus penyakit pada kelompok yang divaksin versus kelompok plasebo.
Hal penting yang perlu dicatat adalah efikasi 80 persen tidak berarti bahwa 20 persen dari kelompok yang divaksin akan menjadi sakit.
Efektivitas
Yang dimaksud efektivitas vaksin adalah ukuran tentang seberapa baik vaksin bekerja di dunia nyata. Uji klinisnya mencakup berbagai macam orang, baik rentang usia yang luas, jenis kelamin, etnis yang berbeda, dan mereka yang memiliki kondisi medis yang diketahui. Tetapi, mereka tidak dapat menjadi representasi sempurna dari seluruh populasi.
Jadi, jika efikasi terlihat dalam uji klinis yang berlaku untuk hasil tertentu dalam uji klinis, maka efektivitas diukur dengan mengamati seberapa baik vaksin bekerja untuk melindungi masyarakat secara keseluruhan.
Efektivitas di dunia nyata dapat berbeda dengan efikasi yang diukur dalam percobaan. Sebab, kita tak dapat mengira dengan tepat seberapa efektif vaksinasi untuk populasi yang jauh lebih besar dan lebih variatif yang mendapatkan vaksin dalam kehidupan yang lebih nyata.
Perlindungan dan Masa Vaksin
Vaksin menawarkan perlindungan yang kuat, tetapi itu memerlukan waktu untuk dibangun. Orang harus mengambil semua dosis vaksin yang diperlukan untuk dapat membangun kekebalan penuh.
Untuk vaksin yang mengharuskan penggunaan sebanyak dua dosis, perlindungan terjadi secara bertahap. Dosis pertama hanya memberikan perlindungan atau imunitas secara parsial, dan dosis kedua meningkatkan perlindungan tersebut. Diperlukan waktu beberapa pekan antara dosis pertama dan kedua untuk mencapai perlindungan maksimal.
Adapun pada vaksin satu dosis, imunitas maksimal terhadap Covid-19 akan terbangun beberapa pekan setelah vaksinasi dilakukan.
Perlindungan dan Infeksi Vaksin
Vaksin dapat menghentikan banyak orang agar tak jatuh sakit karena Covid-19, tetapi tidak semuanya. Seseorang masih dapat terinfeksi meskipun telah melakukan vaksinasi lengkap dan menunggu beberapa pekan hingga kekebalan terbentuk. Vaksin tidak memberikan perlindungan penuh seratus persen sehingga infeksi masih dapat menerobos.
Jika orang yang telah divaksinasi jatuh sakit, mereka cenderung memiliki gejala yang lebih ringan. Secara umum, sangat jarang seseorang yang divaksinasi mengalami penyakit parah atau meninggal.
Perlindungan dan Penularan Vaksin
Vaksin Covid-19 adalah instrumen penting untuk merespon pandemi. Ia memberikan perlindungan dalam melawan keparahan penyakit dan kematian. Vaksin memberikan setidaknya sejumlah perlindungan dari infeksi dan penularan, tetapi tidak sebanyak perlindungan yang diberikan kepada penyakit serius dan kematian. Diperlukan lebih banyak bukti untuk menentukan dengan tepat tentang seberapa baik vaksin dalam menghentikan infeksi dan penularan.
Meskipun telah divaksin, seseorang harus tetap melanjutkan tindakan pencegahan sederhana, seperti menjaga jarak, memakai masker, menjaga ruangan berventilasi baik, menghindari keramaian, membesihkan tangan, dan menutup mulut dengan siku atau tisu kala batuk. Lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami sakit, meskipun Anda telah divaksin. Periksa nasihat lokal di daerah Anda tinggal dan bekerja. Lakukan semuanya!
Perlindungan Vaksin dan Varian Covid-19
Ketika jumlah kasus Covid-19 meningkat dan penularan semakin cepat, maka besar kemungkinan muncul varian-varian baru yang lebih berbahaya dan lebih mudah menular. Ia akan dapat menyebar dengan lebih mudah atau keparahan penyakit.
Berdasarkan apa yang kita ketahui sejauh ini, vaksin terbukti efektif melawan varian-varian yang ada, terutama dalam mencegah keparahan penyakit, rawat inap di rumah sakit, dan kematian. Namun demikian, beberapa varian sedikit mempengaruhi kemampuan vaksin dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit dan infeksi ringan.
Vaksin mungkin tetap efektif dalam melawan varian-varian virus karena respon imun yang ditimbulkannya meluas. Artinya, perubahan atau mutasi virus tidak mungkin membuat vaksin sama sekali tidak efektif.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari varian baru adalah dengan terus menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang telah teruji dan lakukan vaksinasi. Semua vaksin Covid-19 yang telah WHO setujui untuk penggunaan darurat telah diuji secara menyeluruh dan terbukti memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit serius dan kematian.
Saat varian virus yang lebih kuat muncul, penting untuk mengambil vaksin apabila giliran Anda telah tiba.
***
Referensi:
Pasporsehat.com & Rilis World Health Organization, 14 Juli 2021.