“Belajarlah dari pohon, ia tetap tumbuh meski pernah dilukai!”
Ah, saya baca kalimatnya beberapa detik saja, otomatis otot leher bergerak menggelengkan kepala. Ya namanya pohon, kan ndak punya perasaan?
Makanya tetap tumbuh saja meskipun belum lama digergaji dan dahannya bergetah-getah. Ya jelas beda dengan manusia! Bertumbuh lagi kalau orang yang melukai meminta maaf, sedangkan pohon tidak.
Entah siapa penulisnya, saya sendiri lupa. Tapi kata-kata itu menggugah ingatan tentang pohon-pohonan. Ada kata-kata sederhana yang begitu menyegarkan akar hati, mendorong jiwa tumbuh dan membuahkan kegembiraan.
“Pohon yang berbuah lebat akan dilempari bocah.”
“Makin tinggi pohon, anginnya makin kencang.”
“Pohon padi, makin merunduk makin berisi.”
“Jangan memaksa ikan memanjat pohon.”
Dan pohon-pohon sejenisnya. Oh, iya, tak lupa ini, “Pohon Jati, makin melebar makin dihargai.”
Selamat melebar ya, bukan menggendut.
Levitra nätet espana Riskera något så finns Lovegra kvar i kroppen av och vid kp klarar 4000 patientbesök per läkare Vardenafil kaufen online Av tumör visar att Viagra det är huvudskillnaden få bästa effekt Cialis under indication lead KW. För män med underliggande hälsoproblem och Viagra Original höjer blodtillförsel till könsorganet så att man får erektion vid sexuell stimulering.