SEPUTARGK.ID,– Pandemi COVID-19 mulai melanda Indonesia sekitar bulan Maret tahun 2020. Virus menular yang konon banyak disebut bermula dari Wuhan itu berdampak buruk pada berbagai sector perekonomian. Tak memandang skala usaha, besar maupun kecil semacam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semua terimbas.
Bahkan, tak hanya sebatas mengalami penurunan hasil usaha hingga memanggung rugi, banyak diantaranya terpaksa gulung tikar.
Dari sekian banyak jenis usaha, sektor kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak. Lebih-lebih yang mempunyai pangsa pasar wisatawan. Sebab, dengan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kegiatan pariwisata dilarang beroperasi.
Namun demikian, masih ada usaha bidang kuliner yang tak mengalami dampak berbarti dengan adanya Pandemi COVID-19. Kendati menurun dari segi omset, namun kegiatan usaha dinilai mampu bertahan. Jenis usaha tersebut berbentuk jasa boga atau catering.
Pengakuan salah satu pemilik catering, Suharti, usaha yang digelutinya sejak lama itu memang sempat terdampak. Namun, tak berlangsung lama. Omset usahanya perlahan-lahan kembali membaik.
“Hanya pada saat awal pandemi, sehabis itu pesanan perlahan naik meski memang tak sama seperti sebelum ada pandemi,” kata pemilik catering Estu Raos ini Minggu, (06/09/2021).
Warga Sambeng I, RT/RW 05/01 Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul ini menyebutkan, pesanan umum datang dari instansi perkantoran dan agenda hajatan warga yang sifatnya terbatas.
Suharti berharap, upaya pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan pembatasan serta menggenjot vaksinasi membuahkan hasil. Kasus COVID-19 menurun kemudian aktivitas kembali pulih seperti sebelumnya.
“Rekan sesama pelaku UMKM banyak terdapak. Semoga pandemi mereda, usaha jalan normal lagi,” tukas Suharti.
Penulis : Enggar Enriko Feri & Ignatius Soni Kurniawan, S.E, M. Sc (Universitas Sarjanawiata Tamansiswa)
