Inilah Tips Penting Penanganan Pedet Pasca Lahir

Menangani pedet pasca lahir. Foto: BBPTHPT Baturaden.
Menangani pedet pasca lahir. Foto: BBPTHPT Baturaden.

Masyarakat Gunungkidul dikenal sebagai peternak tangguh. Meskipun saat musim kemarau kesulitan hijauan pakan sangat mendera hidup, mereka tidak surut langkah memelihara ternak. Bagi peternak-mania, proses kelahiran indukan sapi yang sedang bunting merupakan harapan yang paling dinanti-nantikan dan momentum yang membahagiakan.

Pedet yang baru lahir membutuhkan perawatan yang lebih khusus dibandingkan dengan sapi dewasa. Perawatan ini tentunya harus dilakukan dengan penuh kesabaran, ketelitian, dan kecermatan.

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui, pemeliharaan pedet mulai dari lahir hingga disapih merupakan bagian penting dalam kelangsungan suatu usaha peternakan sapi. Langkah ini merupakan salah satu bagian dari proses pencipataan bibit sapi yang bermutu.

Terjadinya kesalahan dalam penanganan dan pemeliharaan pada pedet dapat menyebabkan pedet mati lemas saat lahir, lemah, infeksi dan sulit dibesarkan.

Nah, berikut ini dipaparkan tips penting dan langkah praktis menangani pedet pasca lahir. Prosedur penting penanganan pedet yang baru lahir di antaranya adalah sebagai berikut:

1.Persiapan Kandang

Kandang untuk pedet yang baru lahir dipersiapkan dengan memberikan jerami kering pada lantai atau kertas merang yang bersih. Lantai kandang sebaiknya dalam keadaan kering dan tidak lembab sehingga pedet merasa nyaman. Penerangan kandang yang optimal membuat pedet merasa hangat. Pedet dikandangkan di kandang individual.

2.Pembersihan Lendir

Lendir yang berada pada rongga hidung dan mulut pedet segera dibersihkan dengan tujuan untuk memperlancar pernafasan. Pedet yang sulit bernafas segera ditolong menggunakan nafas buatan dengan menggerakkan kedua kaki depan pada posisi pedet terlentang dan menekan berulang pada rongga dada atau mengangkat kedua kaki belakang dan membiarkan kepala ke bawah, kemudian dibalik dan angkat turunkan pedet berulang-ulang sehingga lendir yang masih menyumbat rongga hidung dan mulut dapat keluar. Nafas buatan dapat dilakukan juga dengan cara membaringkan pedet, kemudian dilakukan massage (pijat) sampai pada anggota kaki. Cara lain untuk menolong pedet yang kesulitan bernafas adalah menarik lidah pedet kemudian lendir dikeluarkan dari mulut dan tenggorokan dengan menggunakan jari telunjuk agar bernafas dengan normal.

3.Pemotongan Tali Pusar (funiculus umbilicalis)

Tali pusar yang terus dibiarkan menempel pada perut pedet akan menyebabkan infeksi sehingga pedet dapat mengalami kematian. Oleh sebab itu tali pusar hendaknya segera dipotong.

Pemotongan tali pusar dilakukan dengan cara menyemprotkan antiseptik pada tali pusar kemudian tali pusar diikat sepanjang 3-5 cm dari pangkal kemudian dipotong kurang lebih 1cm dibawah ikatan tali. Kemudian disemprot dengan antiseptik lagi. Jika sudah pendek langsung disemprot dengan antiseptik.

Antiseptik yang digunakan berupa yodium tincture 10% atau betadine. Pemberian antiseptik pada tali pusar dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

  1. Tali pusar dicelupkan pada yodium tincture 10% atau betadine.
  2. Tali pusar disemprot dengan yodium tincture 10%.
  3. Memasukkan 5 ml yodium tintur 10% atau betadine ke dalam tali pusar dengan alat suntik atau langsung dari botol betadine, hingga larutan masuk sampai ke pangkal tali pusar.

4.Pemberian Kolostrum

Pedet yang baru saja lahir lebih baik dibiarkan bersama-sama induknya selama 24-36 jam untuk memberi kesempatan memperoleh susu pertama atau kolostrum.  Kolostrum adalah produksi susu awal yang berwarna kuning, agak kental dan berubah menjadi susu biasa sesudah 4-5 hari.  Kolostrum sangat  penting untuk pedet setelah lahir karena kolustrum mengandung zat pelindung atau antibodi yang dapat menjaga ketahanan tubuh pedet dari penyakit.

Pemberian kolostrum pada pedet diberikan selama seminggu setelah pedet lahir. Tetapi apabila induk menderita radang ambing (mastitis)  atau sebab lain sehingga tidak mengeluarkan kolostrum, maka pedet harus diberi kolostrum dari induk lain.

Pemberian kolostrum pada pedet dilakukan dengan melatih pedet meminum kolostrum menggunakan jari tangan sampai pedet dapat minum sendiri dengan baik.

Pedet yang baru lahir diberikan kolostrum sebanyak 3 liter dari pemerahan pertama setelah induk melahirkan. Pemberian kolostrum setengah jam atau paling lama 2 jam setelah pedet lahir.

***

Referensi: Penanganan Pedet Pasca Lahir, Yuninda Estetika, AMd., Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Ditjen PKH, Kementerian Pertanian.

Facebook Comments Box

Pos terkait