WONOSARI,– Berdasarkan pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY banyaknya stok hewan qurban di Gunungkidul dipredikisi tidak akan menimbukan inflasi khususnya pada harga hewan qurban.
Bahkan, Kepala Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas, Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Pemda DIY, Deden Rohanawati menyebutkan, sebagai gudang ternak di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), stok hewan qurban baik sapi maupun kambing di Gunungkidul cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan qurban di DIY.
“Hal tersebut salah satunya didasarkan pada pantauan yang kami lakukan di sejumlah pedagang,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, stok kambing saat ini jumlahnya mencapai 20.147 dari polulasi sebanyak 182.048 ekor yang tersebar di 18 kecamatan. Sementara sapi dewasa pada tahun 2017 mencapai 10.147 dari populasi sebanyak 150.331 ekor.
“Kami mohon masyarakat memperhatikan tata cara penyembelehan hewan qurban, mengenai kebersihan daging, serta mewaspadai kemungkinan munculnya cacing hati pada daging hewan yang akan dibagikan kepada masyarakat,” himbaunya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengaku, pihaknya bersama tim terus melakukan pemantauan ternak yang masuk ke wilayah Gunungkidul baik dari Kabupaten Wonogiri maupun Kabupaten Klaten.
“Selain itu kami juga memastikan, seluruh hewan yang dikirim ke luar daerah utamanya di Jakarta merupakan hewan yang sehat dan lolos uji kesehatan,” ujarnya.
Bambang Wisnu Broto menambahakan, harga sapi di Kabupaten Gunungkidul pada idul adha tahun ini berkisar antara 18 hingga 21 juta. Jenis sapi yang masuk diantaranya sapi simpo, Limosin, Simental dan Brahman Cros.
Berdasar data yang dimiliki, pada tahun 2017 hingga tanggal 15 Agustus lalu, ada 905 ekor sapi dan 3.027 ekor kambing yang dikirim ke luar daerah. (Wibowo)
