Kayu Jati vs Mahoni: Mana yang Terbaik Buat Mebel?

Kayu mahoni (Swietenia macrophylla). Foto: istimewa.
Kayu mahoni (Swietenia macrophylla). Foto: istimewa.

Kayu jati dan kayu mahoni merupakan 2 jenis kayu yang paling sering digunakan sebagai bahan industri perkayuan, seperti: meja, kursi, lemari, tempat tidur, buffet, dan sebagainya. Mengapa kedua jenis kayu tersebut paling sering digunakan untuk aneka produk mebelair? Ada berbagai faktor yang berpengaruh. Namun, yang paling mendasar adalah karena kedua jenis tanaman tersebut sangat populer dan ada banyak ditanam baik pada hutan negara maupun hutan rakyat.

Lantas, adakah persamaannya? Apa perbedaannya? Apa pula kelebihan dan kekurangannya di antara kedua jenis kayu yang sama-sama populer menjadi bahan mebel tersebut? Pada dasarnya, setiap jenis kayu memiliki karakter yang khas, masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Akan menjadi lebih baik apabila kita mengetahui karakter atau ciri khasnya, sehingga kita dapat memanfaatkan karakter khas masing-masing jenis kayu untuk membuat produk perkayuan sesuai yang kita inginkan dan butuhkan.

Bacaan Lainnya

Kayu Jati (Tectona Grandis)

Kayu jati banyak ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia. Jati biasanya memiliki warna kecoklatan, dan coraknya yang cantik membuat kayu ini sangat diminati masyarakat sebagai bahan dasar mebel. Pada industri perkayuan yang laris, seperti pusat-pusat mebel di wilayah Jepara menunjukkan, kayu jati menjadi kayu yang paling laris di antara jenis kayu lain. Oleh karena itu, wajar apabila tanaman jati masih menjadi primadona bagi Perum Perhutani dan masyarakat yang menanam di lahan miliknya.

Kayu jati memiliki karakter kekuatan yang baik, meski tidak masuk sebagai kayu kelas I dilihat dari kekuatannya. Kayu jati memiliki daya tahan atau masa pakai yang cukup lama, bahkan beberapa produk jati malahan ada yang berumur ratusan tahun. Sayangnya, harga kayu jati lebih mahal dari pada kayu lainya, sehingga wajar saja kalau produk olahan kayu jati harganya sangat mahal.

Pohan jati sendiri bisa hidup sampai ratusan tahun. Namun, kayu jati untuk industri perkayuan saat ini ybiasanya dipanen pada umur 15-20 tahunan. Tinggi tanaman jati sendiri bisa mencapai 30 meter lebih, dengan diameter hingga 1,5 meter dan memiliki daun yang lebar. 

Kayu Mahoni (Swietenia Macrophylla atau Swietenia Mahagoni)

Dalam industri permebelan, kayu mahoni sesungguhnya termasuk kayu yang sangat mewah. Kayunya yang sangat keras dan memiliki pori-pori yang kecil. Ini kelebihannya, sehingga kayu mahoni bisa digunakan untuk produk apapun baik untuk mebel atau pun alat musik.

Kayu mahoni memiliki warna yang cantik yaitu kemerahan, dan teksturnya cantik walaupun tidak terlalu terlihat. Dibandingkan kayu jati, kayu mahoni memiliki harga yang lebih murah. Kayu ini sangat terkenal di negara-negara Eropa dan Amerika, karena mereka menganggap kayu ini mewah. Dan mayoritas yang diekspor dari industri mebel di Jepara ke Eropa dan Amerika adalah produk berbahan kayu mahoni.

Pohon mahoni sendiri banyak di tanam di pingir jalan sebagai penyerap polutan dan sebagai resapan air saat hujan. Jadi wajar saja kalau disebut sebagai pohon pelindung. Sama halnya dengan jati, mahoni juga bisa hidup hingga ratusan tahun dengan tinggi mencapai puluhan meter. Mahoni memiliki daun yang kecil, dan memiliki biji yang dapat dimanfaatkan sebagai berbagai macam obat.

Nah, antara kayu jati vs kayu mahoni, manakah yang terbaik? Jelas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga kalau ditanya mana yang terbaik, jawabannya adalah produk apa yang dibutuhkan agar memperoleh hasil produk olahan kayu seperti yang diharapkan.

Dan berikut ini dipaparkan kelebihan dan kekurangan kayu jati dan mahoni sesuai dengan pengalaman praktis dalam industri perkayuan.

Kelebihan kayu jati:

  • Kuat
  • Tahan lama
  • Corak kayu cantik
  • Tahan segala cuaca
  • Mudah didapat

Kekurangan kayu jati:

  • Harga mahal
  • Pori-pori kayu besar
  • Berat.

Kelebihan kayu mahoni:

  • Kuat
  • Murah
  • Pori-pori kecil.

Kekurangan kayu mahoni:

  • Tidak tahan lama
  • Mudah diserang hama
  • Tidak tahan perubahan cuaca.

Melihat karakteristik khas antara kayu jati dan mahoni tersebut, maka dapat dibuat perbandingan praktis sebagai berikut:

  • Kekuatan :::> jati: sama ; mahoni: sama
  • Masa pakai :::> jati: menang ; mahoni: kalah
  • Harga lebih murah :::> jati: kalah ; mahoni: menang
  • Corak/tekstur :::> jati: sama ; mahoni: sama
  • Ketahanan terhadap cuaca :::> jati: menang ; mahoni: kalah
  • Ukuran pori :::> jati: kalah ; mahoni: menang
  • Ketahanan terhadap hama :::> jati: menang ; mahoni: kalah.

Secara umum, kayu jati memang lebih baik ketimbang kayu mahoni. Jati dengan kekuatan yang hampir sama dengan mahohi, memiliki masa pakai yang lama, tahan perubahan dan lebih tahan hama umumnya menjadi pertimbangan utama dalam memilih bahan mebel. Konsekuensinya, harga kayu jati memang lebih mahal, kemudian karakter pori-pori yang lebar  dibandingkan mahoni.

Tetapi, pilihan terhadap kayu jati tersebut  bukanlah satu-satunya acuan. Hal ini bergantung mau dibuat apa kayu tersebut. Jika akan membuat alat musik, maka pilihan yang terbaik adalah kayu mahoni yang memiliki pori yang kecil dan lebih ringan dibandingkan kayu jati.

Contoh lainnya, apabila akan membuat pintu, kusen dan furnitur, maka rekomendasi yang lebih pas adalah memilih  kayu jati dengan mempertimbangkan aneka kelebihanya. Namun, ketika menghendaki produk meubel dengan finishing duco, maka rekomendasi yang pas adalah memilih bahan kayu mahoni yang pori-porinya lebih kecil.

****

Referensi: jagonefurniture.com

Facebook Comments Box

Pos terkait