Komunitas ABDW Project yang beranggotakan para pegiat seni rupa muda Gunungkidul menggelar Pameran Seni Rupa bertajuk “Tahun Kembar” secara online mulai 15 Mei sampai 15 Juni 2020. Pameran online tersebut dapat diakses melalui instagram dengan tagar #abdwproject.
Dwi Rahmanto, salah satu pegiat ABDW Project menginformasikan bahwa pameran online ini merupakan wujud kreativitas rekan-rekannya di Komunitas ABDW yang tidak runtuh karena pandemi Covid-19.
“Justru di tengah pandemi ini, kami ingin turut mengobarkan semangat agar masyarakat tetap memiliki semangat, tetap bisa bekerja meski ada kendala di sana-sini,” ujar Dwi.
Lebih lanjut, Dwi memaparkan latar belakang tentang pameran online “Tahun Kembar” ini. Melalui karya seni rupa yang dipamerkan, para pegiat ABDW ingin mengajak masyarakat untuk kembali mengingat dan menghayati catatan-catatan para leluhur tentang perlunya penyikapan pada masa-masa krisis yang pernah dilalui bangsa ini.
Dwi menyitir pada serat Jayabaya yang berbunyi, “Sesuk yen wis ketemu tahun sing kembar bakal ketemu jamane langgar bubar, mesjid korat-karit, Kabah ora kaambah, begajul padha ucul, manungsa seda tanpa diupakara, kawula cilik padha keluwen, para punggawa negara makarya nganti lali kaluwarga.”
“Besok bila bertemu tahun kembar, maka akan bertemu masanya surau atau musala bubar, masjid tidak terurus, Ka’bah tidak dikunjungi, penjahat lepas, manusia meninggal tidak diurus sebagaimana mestinya, rakyat kecil kelaparan, dan para pejabat/petugas bekerja sampai lupa keluarga.” Demikian terjemahan bebas yang diacu para pegiat ABDW.
Dwi menerangkan, kita memiliki catatan arsip soal keberadaan “kejadian” di masa lampau, yang kadang terlupa, guru-guru kearifan lokal sudah mengingatkan dengan rujukan tahun-tahun dengan angka sama, dimulai tahun 1212 sampai tahun 2020 kita memiliki pepeling atau peringatan dalam serat Jayabaya.
Lebih lanjut, ia menyatakan pada tahun ini 2020 kita mengalami hal luar biasa dengan adanya pandemi-virus Corona. Perubahan besar kehidupan manusia yang melambat secara fisik karena wabah yang menyebar di seluruh dunia. Untuk itu, ABDW merangkum catatan kecil dari lingkungan terdekat kami atas fenomena ini, mencoba lebih titen/waspada, selalu ingat Tuhan YME, hidup bersama dengan wabah, dan berfikir positif.
Pameran ini secara garis besar mencatat proses manusia beradaptasi dengan situasi terkini, sekaligus refleksi dan membayangkan masa depan akan seperti apa, atau pemberhentian ini hanyalah ilusi saja. Karena sesungguhnya kita lebih luas melihat situasi dari ruang/rumah kita.
Komunitas ABDW juga mengajak semua untuk tetap menjaga kewarasan, dan “jaga jarak” untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Informasi pameran dapat diakses melalui:
abdwproject@gmail.com
081904151776 (Dwe)
895-1407-7770 (Lembu).
