Kaya ….. Dipersonifikasikan sebagai orang yang punya kedudukan penting, dihormati, banyak uang, punya mobil bagus, rumah bagus, emas berlian banyak, dan yang lainnya. Jujur, gambaran kesuksesan seperti ini pastilah dicitakan orang kebanyakan, sehingga untuk memperolehnya banyak orang yang rela mengorbankan harkat dan martabatnya dengan melakukan penipuan, pencurian dan korupsi. Tak sedikit pula yang hilang akal sehat juga kewarasannya demi menggapai maksud tersebut.
Untuk mendapatkan uang yang banyak, beberapa orang bahkan rela mengesampingkan akal sehat. Mulai dari pergi ke dukun, bersemedi di kaki gunung, ikut penglaris, mengejar harta karun, bahkan termakan iming-iming mendapat keuntungan besar lewat investasi bodong dan lain sebagainya.
Jujur, pernahkah Anda termasuk salah satu yang pernah mengalami kejadian-kejadian atau melakukan tindakan atau bahkan membujuk atau malah terbujuk rayuan untuk ikut kegiatan seperti di bawah ini.
SMS & TELPON MENANG UNDIAN
Pernahkah Anda mendapat SMS dan telepon menang undian berhadiah? Seberapa seringkah Anda mendapatkan SMS bahwa Anda menang undian dari nomor-nomor nggak jelas? Atau bahkan sempat ditelepon dengan ucapan-ucapan manis seperti di atas, bagaimana dengan respon Anda ?
INVESTASI BODONG
Akhir akhir ini di daerah kita Gunungkidul marak terbongkar investasi bodong. Sebut saja investasi semut ngangrang, investasi oven jamu, investasi aplikasi online tembus pasar modal Hongkong atau New York, dll.
Pernahkah Anda ditawari investasi yang menjanjikan keuntungan 20 hingga 30 persen tiap bulannya dengan jumlah tetap? Tanpa risiko, tanpa pusing, dan tinggal terima beres? Jika Anda pernah ditawari, maka lebih baik pikir lagi sebelum memutuskan untuk ikut serta. Apalagi sampai berani menjanjikan keuntungan hingga 30 persen per bulan. Itu sesuatu yang tak masuk akal.
HARTA KARUN ATAU HARTA WARISAN
Terbongkarnya pendirian Keraton Agung Sejagat baru-baru ini motifnya juga penipuan dengan iming-iming akan mendapatkan gelontoran dana miliaran rupiah dari Bank Swiss sebagai harta karun peninggalan raja-raja Nusantara yang disimpan di Bank Swiss. Bayangkan, ada 500-an orang yang yang menjadi pengikut dalam pendirian dan kirab “kerajaan” tersebut. Pertanyaannya, mengapa sampai ada sebegitu banyak orang yang terbius oleh gelar “kraton-kratonan” tersebut? Salah satu media Gunungkidul melaporkan, ada lho mantan pejabat di Gunungkidul yang pernah mengikuti sampai menjual tanah ladangnya untuk kegiatan si pemimpin Keraton Agung Sejagat ini.
Ada banyak model perburuan harta karun seperti ini, seperti “Dana Revolusi”, “Perjanjian Presiden Soekarno dengan Pemerintah Amerika”, “emas batangan”, “uang merah”, dan sejenisnya. Jangankan mendapatkan untung, uang kita bisa habis dipreteli untuk keperluan pertemuan dan urusan ini-itu, alasannya untuk proses pencairan dana di bank luar negeri.
Atau mungkin Anda pernah mendapat kiriman via sms, e-mail dll dari orang nggak jelas yang isinya panjang banget, yang menyatakan bahwa si pengirim baru dapat harta warisan. Lalu dia berencana ingin memindahkan harta warisan itu ke Indonesia, namun terkendala masalah administrasi, yang ujung-ujungnya, dia minta untuk ditransfer sejumlah uang.
MLM ABAL ABAL
Sempat hangat di dunia maya tentang sejenis MLM yang menjanjikan keuntungan besar bagi para pengikutnya. Hanya dengan modal sekian juta dan usaha untuk merekrut orang lain, kamu bakal bisa dapat pendapatan pasif berjumlah besar setiap bulan. Jenis penipuan seperti ini sering banget ada di beranda Facebook. Para penipu yang mengatasnamakan dirinya dengan berbagai nama lembaga ini banyak jumlahnya. Modus penipuannya pun macam-macam. Mulai dari jualan kosmetik, jualan obat, jualan pulsa, hingga pasang foto membawa segepok uang sebagai bukti kesuksesannya. Tujuannya, apalagi kalau bukan membuatmu tergiur?
PENGGANDAAN UANG
Apa mungkin lembaran kertas bisa berubah jadi tumpukan duit? Apa mungkin, seseorang bisa melipatgandakan uang hanya dengan membaca jampi-jampi dalam waktu semalam?
Sudah sering dapat berita tentang korban pelibatgandaan uang, namun korbanya juga selalu ada saja, namun masih juga banyak orang yang percaya.
Dari 5 hal di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa upaya untuk pelibatan kepada orang lain demi kepentingan dirinya sendiri selalu marak tiap hari.
Kita memang harus hati-hati dalam mensikapi 5 program cepat kaya yang datang dari ajakan teman, apalagi teman dekat atau lewat internet dan lainnya.
Cek and ricek sangat penting untuk memastikan kebenaran itu, jangan sampai kena tipu.
Trimakasih.
***
Nglebak Katongan, Kamis Legi 16 Januari 2020.