Meredanya Pandemi COVID Disambut Antusias Pembuat Tempe Asal Bantul

Melihat tempat produksi tempe milik Marwan. (dok. Aswin Zannuard Brahma)

BANTUL, (SeputarGK.id),– Berbagai wirausahawan bidang pangan terimbas pandemi COVID-19. Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan guna mencegah penyebaran virus secara umum mengakibatkan penurunan omset.

Seperti yang dialami Marwan (24), pembuat tempe dari Dusun Bendungan, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini. Dirinya mengaku, usaha yang digeluti selama 4 tahun turut merasakan pengaruh kebijakan PPKM.

Bacaan Lainnya

Dampak penurunan yang dirasakan bahkan mencapai hingga 50 persen. Penyebabnya, banyak rumah makan dan lapak kaki lima yang mengandalkan produk tempe Marwan mengurangi olahan yang disediakan atau bahkan memilih tutup karena sepinya kunjungan.

Tak hanya itu saja, sepinya permintaan pedagang di pasar-pasar tradisonal yang biasa ia suplai juga sangat berpengaruh.

“Dalam hitungan hari biasanya omset antara Rp800.000 hingga Rp1 juta, kemarin sempat turun. Dalam sehari omset hanya senilai Rp500.000,” kata Marwan saat ditemui belum lama ini.

Demi menggenjot hasil penjualan Marwan akhir-akhir ini rajin menawarkan tempe bikinannya secara on line. Ia berharap dengan metode tersebut tempe dapat langsung diterima oleh konsumen.

“Tempe dapat terserap ke pedagang sayur keliling dan konsumen secara lansgung,” ungkap Marwan menyebut pengaruh positif penjualan secara on line.

Seiring turunnya level PPKM serta diiringi rintisan penjualan secara on line, volume penjualan diakui semakin membaik. Kondisi tersebut disambut baik olehnya. Kedepan ia mengaku merasa bersemangat lagi untuk menambah jumlah produksi tempe.

Penulis: Aswin Zannuard Brahma (Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Facebook Comments Box

Pos terkait