Pemimpin

Siapakah yang disebut pemimpin? Apa syarat menjadi pemimpin? Kualitas seperti apa yang dibutuhkan seorang pemimpin? Pertanyaan seperti ini sah diajukan. Jawaban atas 3 pertanyaan di atas dapat menghasilkan ribuan buku tentang kepemimpinan.

Ribuan definisi tentang siapakah pemimpin telah dituliskan. Ribuan buku tentang syarat menjadi pemimpin telah dibahas. Ribuan buku juga telah diterbitkan untuk membahas tentang karakter yang dibutuhkan seorang pemimpin. Bahkan istilah tentang model-model kepemimpinan mengalir deras, sebut saja diantaranya Kepemimpinan Partisipasif, Kepemimpinan Situasional, Kepemimpinan Transaksional, Kepmimpinan Transformasional dan sederet istilah lainnya.

Anehnya, dan memang sungguh aneh bahwa tidak ada satu pun definisi yang disepakati bersama tentang apa itu pemimpin. Syarat menjadi pemimpin bahkan bisa menjadi sangat luas dan semakin kabur. Kualitas seorang pemimpin pun terkadang mengisyaratkan keharusan bak “Manusia Setengah Dewa”. Bahkan sampai hari ini, tidak ada juga yang sepakat mengenai model kepemimpinan yang dianggap terbaik.

Salah satu definisi yang singkat, padat dan jelas tentang apa itu pemimpin pernah ditulis oleh Peter Senge. Saya cukup sepakat dengan yang disampaikan Peter Sange. Menurutnya, pemimpin adalah orang yang memiliki anak buah, bawahan atau pengikut, memiliki tujuan atau visi yang jelas dan memiliki pengaruh. Definisi ini sekaligus merujuk pada syarat bagi seorang pemimpin. Dari ketiga syarat tersebut, manakah yang dianggap paling utama?

Jika anda menjawab bahwa syarat utama seorang pemimpin adalah memiliki pengaruh maka anda sudah saatnya menjadi seorang pemimpin! Setiap orang pada dasarnya memiliki pengaruh bagi orang lain. Melalui pengaruh itulah, anda dapat “merayu” orang lain untuk mengikuti anda dan melaksanakan keinginan anda. Melalui pengaruh itulah anda dapat mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan anda atau tujuan organisasi anda.

Seorang pemimpin dikatakan mengalami kegagalan dalam masa kepemimpinannya jika ia tidak dapat lagi mempengaruhi orang lain. Di titik inilah bencana bakal terjadi. Pemimpin akhirnya menjadi sekedar simbol atau boneka yang dipajang sebagai hiasan etalase organisasi. Anda adalah seorang pemimpin, kembangkanlah pengaruh positif anda bagi orang lain. ***

Loading

Facebook Comments Box
Spread the love