Pilih-pilih tebu, jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah pilih-pilih ruas terpilih pada buku.
Artinya, ‘karepe milih sing apik, jebul oleh sing ala marga kakehan pilihan”. Maunya memilih yang baik, tidak tahunya mendapat yang jelek karena terlalu banyak pilihan.
Jaman saya kecil, saya suka sekali makan tebu, karena waktu itu tebu banyak ditanam di pekarangan rumah, terutama area yang dekat dengan air. Misalnya, dekat kolam, dekat comberan, dan lain-lain.
Tebu saat itu besar-besar batangnya. Ruasnya panjang-panjang, empuk karena kandungan air gulanya sangat banyak, sehingga mudah sekali dikupas dan di kunyah dengan gigi secara langsung. Tidak seperti tebu saat ini, di samping jarang kita jumpai tanaman tebu di pekarangan rumah, tanaman tebu sekarang batangnya kecil-kecil, ruasnya pendek-pendek, dan bengkok-bengkok tidak lurus.
Tentu saja, untuk makan tebu, kita biasanya pilih batang tebu yang baik-baik, yang batangnya besar dan ruasnya panjang.
Namun, ada kalanya karena kita terlalu pilih-pilih, maka kadang kita juga mendapati tebu yang batangnya kecil, ruasnya pendek, bengkok dan malah ada yang boleng atau berlubang karena dimakan hama.
Peribahasa di atas menegaskan kepada kita, agar kita tidak pilih-pilih dalam segala hal. Ya berkawan, berbisnis, mencari jodoh, dan lain-lain. Agar kita tidak mendapatkan yang lebih jelek dari yang sebenarnya kita idamkan.
***
Nglebak Katongan, 23 Februari 2020
