Perhelatan Pilkada ternyata tetap tidak bisa dihemat, tetap mahal. Pilkada langsung memang ongkosnya besar. Sebagai gambaran, untuk Pilkada di Kabupaten Gunungkidul pada 2020 nanti, dari APBD saja jelas terserap Rp 28,7 milyar.
Lalu, berapa kira-kira ongkos yang harus disiapkan oleh para calon kepala daerah? Saya menduga juga besar. Anggaran itu terdistribusi untuk beberapa pos, antara lain bayar saksi, biaya sosialisasi, biaya alat peraga kampanye misalnya: kaos, bendera, kalender, souvenir, kartu nama, dan lain-lain.
Bagi calon independen, menurut cerita tidak resmi dari beberapa sumber, tak kurang menghabiskan lebih dari Rp 3 milyar untuk biaya pengumpulan dukungan sampai wujud foto copy KTP yang berkisar sekitar 45.000 dukungan.
Bagaimana menurut Anda?