Praktek Pembelajaran Daring Sebabkan Toko Kelontong dengan Pelanggan Mahasiswa Turun Omset

sembako
Bilqis Putri Azizah bersama Sumartilah pemilik toko kelontong. (dok. Bilqis)

YOGYAKARTA, (Seputargk.id),– Institusi pendidikan menerapkan pembelajaran dalam jaringan (Daring) semenjak pandemi COVID-19 merebak. Sebab Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berisiko menyebabkan penularan Virus COVID-19.

Pembelajaran online dengan dasar Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tersebut berlansgung cukup lama. Hal itu membuat mahasiswa di Yogyakarta memilih pulang ke rumah di kota atau daerahnya masing-masing. Mereka memilih mengakses pembelajaran dari rumah daripada tetap berada di rumah pondokan atau kos-kosan.

Bacaan Lainnya

Kepulangan banyak mahasiswa ke kampungnya masing-masing dalam jumlah banyak itu berdampak pada usaha warung kelontong yang selama ini memiliki pelanggan sebagian besar mahasiswa.

Seperti yang dialami Sumartilah Suryani (55) pemilik took penyedia sembako di Jalan Persatuan, Umbulharjo, Yogyakarta ini. Saat ditemui ia mengeluh stok dagangan beraneka kebutuhan pokok menumpuk dalam tempo waktu yang cukup lama.

“Memang toko ini pelanggannya mayoritas mahasiswa. Semenjak pandemi mahasiswa banyak yang pulang. Penjualan menjadi sepi,” keluh Sumartilah belum lama ini.

Lanjut Sumartilah, biasanya komoditas yang laris dibeli mahasiswa meliputi kebutuhan sembako, seperti beras, mie, minyak, hingga galon dan isi ulang gas.

Omset sekaligus keuntungan yang biasanya diraup Sumartilah pun turun drastis. Diungkapkan, prosentase penurunan omset mencapai 75 persen.

“Sebelumnya untung per hari bisa mencapai Rp300 ribu. Saat ini kalau dikalkulasi ya hanya untuk sekedar menutup operasional saja,” rinci dia.

Pihaknya berharap, pemerintah berhasil menangani pandemi. Kegiatan pembelajaran tatap muka yang telah dilakukan ujicoba terus berlanjut lantas berjalan normal lagi seperti biasanya. Dengan begitu, usaha yang ia geluti dan jenis usaha lain yang ‘hidup’ karena keberadaan mahasiswa kembali bergeliat.

Penulis: Bilqis Putri Azizah dan Ignatius Soni Kurniawan (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Facebook Comments Box

Pos terkait