Sadeng, Gesing, Ngrenehan, dan Baron Jadi TPI Paling Produktif

Nelayan menurunkan tangkapan ikan di Pelabuhan Sadeng. Dok: youtube.com.
Nelayan menurunkan tangkapan ikan di Pelabuhan Sadeng. Dok: youtube.com.

Sadeng, Gesing, Ngrenehan, dan Baron menjadi pantai sekaligus TPI (Tempat Pelelangan Ikan) paling produktif transaksi penjualan ikan laut di Kabupaten Gunungkidul. Pada saat ini, kegiatan jual-beli tangkapan ikan laut di Gunungkidul berada pada 8 TPI, yang berada di Sadeng, Nampu, Siung, Ngandong, Drini, Baron, Ngrenehan, dan Gesing.

Kegiatan jual-beli hasil tangkapan ikan laut para nelayan yang didaratkan pada PPP (Pelabuhan Pendaratan Pantai) Sadeng dan 7 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) tersebut dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul melalui UPT Tempat Pelelangan Ikan Arghamina.

Bacaan Lainnya

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul mencatat, produksi tangkapan ikan laut di 8 TPI pada tahun 2015 sebesar 1.345,2 ton, turun menjadi 717,1 ton pada tahun 2016, dan kembali naik menjadi 1.398,6 ton pada tahun 2017.  Turunnya produksi tangkapan ikan laut pada tahun 2016 sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung, sehingga para nelayan juga berkurang kegiatannya dalam melaut.

Transaksi jual-beli tangkapan ikan laut yang sangat produktif di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2017 berada pada 4 TPI, yaitu: Sadeng, Gesing, Ngrenehan dan Baron. Volume produksi dan transaksinya di Sadeng mencapai 798,9 ton, di Gesing 184,2 ton, di Ngrenehan 156,8 ton, dan di Baron 148,7 ton. Volume produksi dan transaksinya TPI Drini juga cukup tinggi, sekitar 83 ton. Sementara itu TPI lainnya yaitu Nampu, Siung, dan Ngandong volume produksi dan transaksinya masing-masing masih di bawah 20 ton.

Produksi dan transaksi tangkapan ikan laut di Gunungkidul 2015-2017. Dok: KH/DKP-GK.

Untuk jenis tangkapan ikan laut yang dihasilkan para nelayan, 6 jenis hasil tangkapan ikan paling dominan selama 3 tahun terakhir antara lain adalah cakalang, layur, tongkol, tuna, pari, dan manyung.

Jumlah nelayan di wilayah Kabupaten Gunungkidul selama 3 tahun terakhir relatif tetap. Sementara itu, jumlah trip melaut/mendaratkan hasil tangkapan memang naik-turun, sangat bergantung pada kondisi cuaca. Sebagai gambaran, jumlah trip nelayan pada tahun 2017 untuk Sadeng 556 trip, Nampu 391 trip, Siung 278 trip, Ngandong 286 trip, Drini 1,117 trip, Baron 2.574 trip, Ngrenehan 2.911 trip, dan Gesing 4.670 trip.

Nelayan di Sadeng hanya melakukan 556 trip. Ini lebih kecil dibandingkan trip nelayan di Drini, Baron, Ngrenehan, dan Gesing. Namun demikian, volume produksi TPI Sadeng sangat besar karena adanya kapal-kapal nelayan yang berukuran lebih dari 10 GT yang beroperasi. Sementara itu, nelayan di pantai-pantai lainnya pada saat ini masih terbatas hanya mengoperasikan perahu jukung kurang dari 10 GT.

Dalam lingkup wilayah DIY, produksi tangkapan ikan laut di Gunungkidul sangat dominan. Sayangnya, Dinas Kelautan dan Perikanan tidak melakukan pencatatan asal pembeli yang melakukan transaksi pembelian di tempat pelelangan ikan, sehingga tidak dapat diperoleh gambaran riil ke daerah mana saja distribusi hasil perikanan tangkap dari Gunungkidul.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan kepada para nelayan di beberapa TPI, selain sudah ada pembeli tetap dari para penjual ikan laut di beberapa pantai wisata, mayoritas para pembeli tetap justru berasal dari luar wilayah Gunungkidul, seperti: Yogyakarta Kota, Kebumen, Cilacap, Klaten, Solo, Wonogiri, dan Surabaya.

Masih rendahnya serapan produksi tangkapan ikan laut di wilayah Gunungkidul nampaknya juga tercermin dari minimnya volume penjualan ikan laut di Pasar Argosari Wonosari dan pasar-pasar lainnya. Rendahnya serapan produksi tangkapan ikan laut di wilayah Gunungkidul ini juga menjadi cermin, bahwa mengkonsumsi ikan laut yang memiliki kandungan protein tinggi nampaknya belum menjadi kegemaran di tengah masyarakat.

.

Facebook Comments Box

Pos terkait