Riwayat Hidup atau Daftar Riwayat Hidup, Resume, atau ada yang menyebutnya dengan Curriculum Vitae (CV) adalah salah satu yang menggambarkan kondisi seseorang ketika melamar pekerjaan. CV yang efektif adalah dambaan setiap tim perekrut karena akan memudahkan ketika proses seleksi berlangsung.
Banyak pertanyaan yang masih membingungkan ketika membahas mengenai CV yang baik dan efektif itu seperti apa. Apakah harus berisikan informasi detail yang akhirnya membuat CV Anda menjadi berlembar-lembar? Tentu saja tidak, bagi Anda yang baru saja lulus SMK/SMA atau lulus kuliah dan ingin melamar kerja, sebaiknya tidak mencoba membuat CV yang panjang atau berlembar-lembar yang justru mengesankan membosankan tim rekrutmen. Idealnya CV yang efektif itu cukup 1 lembar saja, atau maksimal 2 lembar. Sebab CV yang terlalu panjang akan membuat kelebihan Anda sulit untuk diidentifikasi oleh tim rekrutmen.
Lantas, bagaimana caranya agar CV yang awalnya berlembar-lembar bisa dibuat hanya dalam 1 hingga 2 lembar saja? Inilah 5 cara profesional yang bisa dilakukan untuk membuat CV lebih efektif dalam 1 halaman saja.
1. Memperkecil Garis Margin
Mungkin tanpa disadari, umumnya terbiasa memberikan jarak yang cukup besar sebagai margin pada lembar CV. Padahal jarak margin yang terlalu lebar membuat ruang pada lembar CV semakin sempit. Hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab mengapa CV yang dibuat tidak bisa dimaksimalkan pada satu halaman saja.
Kebanyakan orang mungkin mempertimbangkan jarak margin untuk memudahkan saat proses printing. Namun, sebetulnya bisa disuaikan jarak margin tersebut dan memanfaatkannya untuk memaksimalkan konten CV yang disusun.
2. Teknik Kombinasi
Penyebab lain yang bisa membuat sebuah CV berakhir dalam beberapa halaman adalah membuat terlalu banyak section. Misalnya ketika seseorang akan menuliskan section untuk pengalaman kerja, maka akan menambahkan heading baru yang memakan banyak tempat. Setelah itu, biasanya juga menambahkan pengalaman berorganisasi pada section yang baru dan membuat lagi heading baru. Penambahan heading untuk section baru tentunya akan membuat ruang tulis akan semakin sempit dan banyak terbuang.
Sebaiknya dilakukan kombinasi section, misalnya section pengalaman kerja dan pengalaman berorganisasi dijadikan dalam satu section saja. Contoh lainnya, bisa mengkombinasikan antara skill dan interest.
3. Teknik Garis yang Multi Fungsi
Sama halnya seperti menambahkan headline, ketika mengetik di garis baru, maka akan ada bagian yang tebuang pada halaman CV. Untuk meminimalisir hal tersebut, bisa dituliskan beberapa poin pada baris atau garis yang sama. Misalnya ketika Anda akan menuliskan data pribadi seperti alamat, telepon, dan email. Sebenarnya ini bisa dituliskan ketiganya dalam satu garis yang sama. Jika seseorang melihat beberapa desain CV, maka akan ditemukan ketiga poin tersebut dituliskan tepat di bawah nama lengkap si pelamar dan ketiganya dituliskan dalam satu baris.
4. Gunakan Kalimat Pendek dan Jelas
Jangan pernah gunakan kalimat yang panjang dan berbasa-basi pada CV. Sebab CV yang efektif hanya menggunakan kalimat pendek (maksimal 2 kalimat) untuk memberikan poin-poin penting. Seleksi setiap kalimat yang tertulis pada CV tersebut, di mana kalimat itu harus mudah dimengerti meskipun tim rekrutmen hanya melihatnya sekilas saja.
5. Memahami Target CV
Kenyataannya CV yang dibuat tidak bisa digunakan untuk melamar ke semua jenis pekerjaan. Meskipun pada dasarnya sama, karena itu seseorang harus bisa membuat CV tersebut sesuai dengan targetnya. Misalnya ketika hendak melamar sebagai data analyst, maka CV yang dibuat harus bisa menyampaikan jika pembuat CV termasuk orang yang detail, teliti, serta mampu mengoperasikan aplikasi data. Coba bayangkan jika CV tersebut digunakan untuk melamar pekerjaan sebagai sales, di mana hal tersebut tidak relevan dengan semua hal yang dibutuhkan oleh seorang sales selama bekerja.
***
Referensi: magazine.job-like.com,