Tips Praktis Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Berdoa atau bersemedi adalah bagian dari mindfulness meditation. Foto: Wahyu Widayat.

SEPUTARGK.ID – Sudah satu setengah tahun lebih kita hidup dalam suasana pandemi COVID-19. Di tengah hiruk-pikuk berjuang bertahan hidup, kita semua sama-sama menghadapi situasi yang melelahkan, membuat bingung mau bertindak apa karena situasi serba terbatas, mudah tersulut emosi dan gampang meluapkan amarah, kehilangan harapan, kondisi kesehatan fisik yang tiba-tiba ngedrop mewarnai hari demi hari di masa pandemi ini.

Pada situasi seperti ini, banyak orang yang menjadi paham pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri. Sayangnya, banyak juga yang lupa, bahwa kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan jasmani.

Bacaan Lainnya

Di sisi lain, kesehatan mental menjadi salah satu masalah serius selama pandemi. Suasana kehidupan yang mendadak berubah saat pandemi menyebabkan banyak orang merasa kesepian, stres, cemas, dan harapan (angan-angan) untuk melakukan sesuatu juga ada banyak yang hilang.

Masalahnya, apabila kita tidak bisa mengelola stres, cemas, hilangnya harapan itu dengan baik, maka kehidupan kita sehari-hari bisa terganggu. Apabila kondisi mengalami stress tersebut dibiarkan terlalu lama, dampaknya bisa menyebabkan perubahan nafsu makan, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan tidur, hingga penurunan kesehatan fisik.

Nah, bagaimana caranya supaya kita bisa menjaga kesehatan mental supaya tetap waras selama pandemi? Melansir laman kontan.co.id, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lembaga di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat sudah merangkum tips-tips yang bisa kita terapkan sesuai kondisi di sini guna membantu mengelola kesehatan mental selama pandemi. Beberapa tips praktis menjaga kesehatan mental selama masa pandemi adalah:

1.Kurangi Mengonsumsi Informasi Soal Pandemi

Tidak ada salahnya mengikuti perkembangan informasi soal pandemi. Namun, terus-terusan terpapar informasi tersebut bisa berdampak buruk pada mental. Apalagi pada saat ini membanjir informasi yang cenderung menyesatkan bahkan informasi hoaks terkait pandemi Covid-19.

Terkadang hanya karena disebarkan oleh tokoh yang populis atau tokoh yang menjadi idola sejak dahulu, informasi yang cenderung menyesatkan bahkan hoaks tersebut menjadi diyakini kebenarannya. Selalu check kebenaran informasi yang beredar dengan akal sehat dan bila perlu periksa dengan sumber informasi lainnya yang kredibel.

Jika Anda merasa jenuh dan kewalahan dalam menerima informasi, maka ada baiknya untuk mengurangi intensitas berita yang dikonsumsi sehari-hari.

2.Jaga Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik (jasmani) dan mental (jiwa) adalah 2 hal yang terkait erat satu sama lain. Jika fisik kita sehat, maka kesehatan mental akan mengikuti dengan sendirinya.

Ada banyak cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan fisik. Misalnya: rutin berolahraga, makan makanan bergizi (tidak harus makanan mewah dan mahal), melakukan meditasi, tidur cukup, dan menghindari rokok serta alkohol.

3.Bersantai

Kesibukan bekerja dan sekolah dari rumah kadang bisa terasa membosankan. Tidak jarang juga ada yang merasa penat. Apabila sudah mengalami hal seperti ini, sempatkan diri untuk bersantai. Bisa dengan melakukan hobi atau mencoba hal-hal baru, seperti: memasak, merajut, atau berkebun. Hal ini dapat mengalihkan pikiran dari kebosanan.

4.Bersosialisasi dengan Orang Lain

Social distancing atau pembatasan sosial bukan berarti kita harus berhenti bersosialisasi. Saling mendukung satu sama lain justru menjadi kunci untuk hidup di masa pandemi. Selain itu, suat saat kita memang butuh orang lain untuk mendengarkan keluh-kesah kita selama masa-masa sulit ini.

Meski menghadapi kesulitan, saat ini kita patut bersyukur, pandemi ini terjadi di masa teknologi sudah berkembang pesat. Ada banyak sekali sarana berkomunikasi yang bisa kita manfaatkan tanpa harus bertatap muka langsung. Yang tidak boleh dilupakan, pastikan kita dikelilingi dengan orang-orang yang baik dan suportif. Jika perlu, tinggalkan dulu kawan-kawan yang kurang suportif dan malah suka membikin kekisruhan.

Konsultasi ke Psikolog dan Psikiater itu Bukan Aib

Itu tadi cara-cara yang bisa kita terapkan untuk menjaga kesehatan mental menurut tips praktis Center for Disease Control and Prevention. Kemudian, yang tidak kalah penting diperhatikan, apabila kita merasa butuh bantuan layanan profesional untuk menangani masalah kesehatan mental yang kita alami, jangan ragu untuk menghubungi profesional seperti psikolog dan psikiater.

Jika situasi mendesak, datangi Puskesmas terdekat. Sampaikan keluhan kesehatan mental yang sedang dialami dengan jelas dan tidak perlu ditutup-tutupi karena merasa malu atau tidak enak hati. Jangan ragu, saat ini semua Puskesmas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan dokter umum yang bertugas di fasilitas kesehatan tingkat dasar ini telah dibekali kemampuan dasar pelayanan kesehatan mental, berikut sediaan obat psikofarmaka apabila diperlukan.

Terakhir yang menjadi catatan penting adalah mengalami permasalahan kesehatan mental itu bukan aib dan bukan karena tindakan melanggar tatanan moral. Karena itu berkonsultasi ke Puskesmas, psikiater dan psikolog adalah tindakan cerdas, dan tidak akan meruntuhkan keberadaan diri kita di tengah masyarakat.

***

Facebook Comments Box

Pos terkait