Bakmi Jawa Gunungkidul Ada di Mana Saja!!??

Bakmi Jawa Gunungkidul di dekat prapatan Gading Kab Ngawi. Foto: Tugi.

Hidangan Bakmi Jawa Gunungkidul adalah salah satu kuliner yang merakyat dan populer. Popularitasnya tidak hanya di daerah Gunungkidul sendiri, tetapi di berbagai kota lainnya. Meski di kota-kota besar tersedia kuliner branded seperti Bakmi GM, Bakmi 77, Bakmi Afung, toh Bakmi Jawa Gunungkidul ini tetap punya pandemen fanatik yang siap meludeskan lapak dagangan.

Lebih dari setengah tahun ini, saya sering melakukan perjalanan Jogja – Cepu. Ketika perjalanan pulang sesampai di Ngawi, rekan kerja saya Pak Anom orang Bali mengajak mampir ke warung pinggir jalan di sebelah barat simpang empat Tugu Kartonyono Medhot Janji. Sebelumnya, ia pernah mampir jajan bakmi dan rasanya enak banget. Begitu ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Nah, setelah masuk, ternyata warung bakmi khas Gunungkidul. Spanduknya tertulis “Bakmi Jawa 28, Gunungkidul Yogyakarta”. Langsung saja kami rombongan berlima pesan bakmi kuah pedes. Jadi tamba ngelih dan capek.

Meski sudah di daerah Ngawi Jawa Timur, cita rasa bakmi khas Gunungkidul masih sangat terasa. Bedanya lebih asin-asin dikit ketimbang rasa manis. Mungkin ini memenuhi selera masyarakat Brangwetan. Mungkin lho.

Sembari makan, saya sempatkan ngobrol sama pemilik warung yang bernama Mas Bagus. Ia membuka usaha Bakmi Jawa Gunungkidul ini karena dulunya sekolah di Jogja, kemudian dapet istri dari Gunungkidul. Ia bercerita, sudah lebih dari 3,5 tahun berjualan bakmi. Setiap sore jam 1700 mulai buka, dan dagangan biasanya habis kira-kira tengah malam pergantian hari.

Pada saat pertama kali buka, Mas Bagus mengaku, semua perlengkapan jualan bakmi, mulai dari gerobak, wajan, sothil, kreneng, meja, kursi, berikut bahan masak pertama kali berasal dari Gunungkidul. Semuanya diangkut ke Ngawi. Perkara belajar memasaknya bagaimana, mas Bagus dan istrinya “di-training” oleh bapak mertuanya yang juga pedagang bakmi di Wonosari. Selama seminggu bapak mertuanya melatih dan mendampingi meracik, memasak, dan menghidangkan bakmi ke pelanggan. Seminggu sudah lancar, kemudian langsung dihandle anak dan menantunya.

Bakmi jawa khas Gunungkidul memang ngangeni. Dulu sewaktu masih merantau di Tangerang, saya dan keluarga kalo kangen menu kampung halaman suka cari jajanan warung bakmi khas GK. Ada warung bakmi GK di kompleks Perumahan Harapan Kita Karawaci, ada pula yang di jalan raya Serpong, tepatnya di ruko Alam Sutera yang kemudian lapaknya pindah ke Graha Raya. Di seputaran Jl Haji Mencong Ciledug juga eksis bakmi jawa GK dengan para pandemen perantau GK yang bermukim di Ciledug dan sekitarnya.

Begitulah cerita tentang bakmi Jawa Gunungkidul. Perjalanan saya ke arah timur ternyata sudah menemukan warung bakmi Jawa di Ngawi. Oya, di Cepu di dekat kantor kecamatan juga menjumpai lapak bertuliskan warung bakmi Jawa GK, sayangnya belum sempat nyoba karena siang hari warungnya belum buka.

Saya jadi penasaran, mungkin juga sudah ada bakmi Jawa khas GK di kota-kota besar lainnya di Jawa Timur. Ya, itung-itung sebagai pertukaran warung tenda Pecel Lele Seafood Lamongan yang membanjiri Gunungkidul. Eh.. bukan ding, warung tenda Lamongan sudah melesat duluan nyerbu sampe di ujung Merauke Papua pun ada.

***

Facebook Comments Box

Pos terkait