Penemuan Mayat di Parangendog: Diduga Korban Laka Laut

Petugas Polsek Purwosari melakukan identifikasi atas penemuan mayat di Pantai Parangendog. Foto: Polsek Purwosari.
Petugas Polsek Purwosari melakukan identifikasi atas penemuan mayat di Pantai Parangendog. Foto: Polsek Purwosari.

PURWOSARI, (SWARA),- Sesosok mayat dalam keadaan sudah membusuk tanpa identitas ditemukan di Pantai Parangendog, Parangrejo, Desa Girijati, Purwosari, Rabu (25/07) siang. Mayat tanpa identitas tersebut diduga korban laka laut. Namun, untuk mengetahui identitas yang sebenarnya, Polisi masih melakukan penyelidikan pendalaman bekerjasama dengan tim medis.

Kapolsek Purwosari Polres Gunungkidul AKP Budi Kustanto SH mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga Mancingan, Kretek, Bantul, Paryanta pada Rabu (25/07) sekira pukul 11.30 WIB. Kemudian peristiwa yang diketahui olehnya dilaporkan ke Polsek Purwosari.

Bacaan Lainnya

“Kondisi mayat saat ditemukan dalam posisi tergeletak di atas batu karang di bibir Pantai Parangendog,” ungkap Budi Kustanto, Rabu (25/07) siang.

Kapolsek menambahkan, Paryanta yang kebetulan melintas di Pantai Parangendog bermaksud mengecek jaring ikan yang dipasangnya di Batu Karang Pantai Parangendog, namun sesampainya di tengah perjalanan dikejutkan dengan bau menyengat. Paryanta pun mengecek keberadaan bau tersebut dan ternyata ia melihat sesosok mayat tanpa busana dengan kondisi sulit dikenali lagi.

Pada saat itu juga, Paryanta segera melaporkan kejadian tersebut ke Pos SAR Parangtritis Bantul yang kemudian, mayat tersebut dibawa ke Pos SAR.

Setelah mendapat laporan dari Tim SAR Parangtritis, lanjut Kapolsek, sejumlah petugas Polsek Purwosari mendatangi Pos SAR dan melakukan pengecekan awal.

Hasil pengecekan sementara oleh pihak Kepolisian, ditemukan kondisi mayat pada kepala bagian muka sebagian sudah hancur dan sulit dikenali. Seluruh bagian tubuh bengkak, kulit luar mengelupas, dan bagian alat kelamin juga hilang.

“Usai pengecekan awal, mayat ini akan kami bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta untuk identifikasi lebih lanjut,” pungkas Budi Kustanto. (Kandar).

Facebook Comments Box

Pos terkait