Membicarakan tanaman bakau atau mangrove untuk pantai Gunungkidul barangkali masih dipandang asing dan janggal. Namun, tidak ada salahnya mengenal lebih dalam apa itu bakau, apa manfaatnya bagi ekosistem perairan dan masyarakat, serta adakah kemungkinannya menjadi tanaman perintis untuk pantai Gunungkidul yang sesuai kondisi lingkungannya.
Berbeda dengan gugusan pantai di Bantul dan Kulonprogo, tanaman mangrove sudah sangat akrab dikenal masyarakat. Mangrove sudah tumbuh dan berkembang dengan baik di beberapa spot pantai, mulai dari Pantai Baros dan Samas Bantul kemudian ke arah barat sampai Pantai Jangkaran perbatasan antara Kulonprogo dengan Purworejo.
Pembelajaran menarik dari Pantai Baros Bantul, mangrove merupakan tanaman rintisan. Artinya, bakau sebelumnya tidak begitu dikenal. Masyarakat setempat sejak tahun 2003 baru mulai menanamnya. Kelompok Pemuda Pemudi DusunBaros Desa Tirtohargo Bantul bersama LSM Relung Yogyakarta menjadi perintis penanaman bakau di tempat tersebut. Kini Mangrove di Pantai Baros kini berkembang menjadi vegetasi dominan di muara pertemuan Sungai Opak dengan laut selatan tersebut.
Apa Itu Mangrove dan Hutan Mangrove?
Menurut pendapat para ahli, mangrove berasal dari kata mangal yang menunjukkan komunitas suatu tumbuhan. Di Suriname, kata mangro pada mulanya merupakan kata yang umum dipakai untuk jenis Rhizophora mangle. Di Portugal, kata mangue digunakan untuk menunjukkan suatu individu pohon dan kata mangal untuk komunitas pohon tersebut. Di Perancis, padanan yang digunakan untuk mangrove adalah kata menglier.
Ada ahli yang menggunakan mangrove untuk individu tumbuhan, sementara mangal dipakai untuk komunitasnya. Di lain pihak, ada yang menggunakan kata mangrove baik untuk tumbuhan maupun komunitasnya. Secara umum, kata mangrove merupakan istilah umum untuk pohon yang hidup di daerah yang berlumpur, basah dan terletak di perairan pasang surut daerah tropis.
Beberapa ahli mengemukakan, definisi hutan mangrove sebagai hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daerah teluk dan di muara sungai yang dicirikan oleh:
- tidak terpengaruh iklim;
- dipengaruhi pasang surut;
- tanah tergenang air laut;
- tanah rendah pantai;
- hutan tidak mempunyai struktur tajuk;
- jenis-jenis pohonnya biasanya terdiri atas api-api (Avicenia sp), pedada (Sonneratia), bakau (Rhizophora sp), lacang (Bruguiera sp), nyirih (Xylocarpus sp), nipah (Nypa sp) dan lain-lain.