
PLAYEN,– Beberapa waktu lalu Desa Wisata Bleberan dengan destinasi wisata air terjun Sri Gethuk mendapat penghargaan sebagai Desa Wisata Pemanfaat Iptek dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Mentri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kepada Bupati Gunungkidul Hj Badingah, S.Sos bersama Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Bleberan, Playen, Tri Harjono pada (13/5/2017) lalu di Lapangan Olahrga Wirabraja Bukittinggi, Sumatera Barat.
“Penghargaan berkat keberhasilan desa wisata yang dikelola oleh BUMDes, menjadi salah satu perhatian penilaian berupa pemanfaatan inovasi teknologi berupa pembuatan gethek dengn drum bekas sebagai alat penyebrangan di sungai menuju air terjun,” papar Tri Harjono, Jum’at, (26/5/2017).
Selain pengelolaan wisata, keberhasilan pemanfaatan sumber air Jambe untuk pemenuhan Penyediaan Air Bersih (PAB) masyarakat juga menjadi dasar pemberian penghargaan. Pengangkatan air melalui teknologi tenaga surya menggunakan Solar Cell benar-benar mampu mengatasi persoalan air di wilayah setempat.
“Selain di Desa Bleberan, sambungan rumah pipa air juga menyasar sebagian Desa Banyusoca dan Desa Dengok, Playen. Persoalan klasik mengenai sulitnya pemenuhan air dapat teratasi,” terang Tri lagi.
Tri meriwayatkan, upaya pemanfaatan sumber air dimulai tahun 2007 silam. Saat ini sebanyak 680 rumah tangga telah merasakan manfaatnya.
Lanjut Tri, mengenai pembukaan air terjun Sri Gethuk dimulai antara tahun 2009 hingga 2010. Tidak berselang lama destinasi Sri Gethuk mulai booming pada oktober 2011. Saat ini setidaknya 160 warga terlibat dalam kegiatan pariwisata baik sebagai anggota pengelola, pemandu, penyedia armada pengangkut, dan pemilik warung.
Telah disediakan pula sekitar 30 rumah warga sebagai home stay. Hasil pendapatan kotor tiap tahun mencapai Rp. 1,9 Milyar. Jumlah tersebut diluar retribusi yang masuk ke APBD Pemkab.
“Setiap tahun dari angka Rp. 1,9 M tersebut dialokasikan sekitar Rp.300 juta baik dari Sisa Hasil Usaha (SHU) wisata, SHU PAB, dan simpan pinjam. Penggunaannya diperuntukkan sebagai operasional BUMDes, pengembangan 11 padukuhan, dan perawatan serta pengembangan kawasan wisata,” papar Tri.
Sementara itu, Seksi Hubungan Masyarakat, Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Dishubkominfo Gunungkidul, Etni Priskila Saweho, S.Sos, menambahkan, pengelolaan wisata melalui BUMDes di Bleberan benar-benar mampu memanfaatkan sumber daya alam dan IPTEK sehingga berkontribusi terhadap PAD dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Kandar)