Pemda Gunungkidul Dinilai Tak Lihai Antisipasi Lonjakan Harga Pangan

Lagiyo, anggota Komisi C DPRD Gununhkidul. Foto Bewe
Lagiyo, foto bewe

Di tingkat desa, Pemda Gunungkidul mempunyai ujung penggerak ekonomi. Lagiyo, anggota Komisi C DPRD Gunungkidul dari Fraksi Gerindra mencatat, di bawah Kades ada Kepala Bagian Pembangunan Desa yang salah satu tugasnya adalah membina dan menggerakkan perekonomian masyarakat berbasis KK. Ujung tombak itu, selama ini dibiarkan tumpul.  Akibatnya, pertumbuhan ekonomi desa terasa lamban.

“Pling tidak, Pemda mempunyai innstrumen penggerak perekonomian sebanyak 144 personil. Selama saya menjadi anggota dewan, saya tidak melihat Kabag Pembangunan Desa digerakan secara optimal,” ujarnya, di gedung dewan, Senin, 20/2/2017.

Ulasan Lagiyo terkait dengan pernyataan serta peringatan Slamet, S.Pd. MM, anggota DPRD DIY dari fraksi Golkar, bahwa tahun ini, untuk lima bulan ke depan, harga kebutuhan pokok dipastikan mengalami kenikan harga yang luar biasa.

“Menyongsong 25 dan 26 Juni 2017, telor, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, sayuran, beras dan yang lain, harganya bakal menyundul langit. Tidak percaya silakan dibuktikan saja,” tandasnya.

Agar masyarakat tidak menjerit, menurut Lagiyo yang mantan Kades Banjarejo Kecamatan Tanjungsari ini,  jauh hari Bupati perlu ancang-ancang mengantisipsi, dengan cara menggerakkan Orgnisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Di  lapangan, lanjut Lagiyo, 144 Kabag Pembagunan bersama 4.031 dukuh siap memberdayakan warga hingga ke tingkat KK. Pemda tidak boleh berfikir ortodok, bawa ketika terjadi lonjakan harga baru gemes dan teriak keras soal operasi pasar.

“Dengan ilmu sederhana, ajari rakyat bertanam sayuran di beranda rumah. Ajari mereka piara ktuhuk (anak ayam), yang 5 bulan ke depan bisa dipotong untuk merayakan idul fitri. Ajari, supaya warga Gunungkidul itu cerdas mengantisipasi keadaan,” ujar Lagiyo serius.

Pemda tidak mengambil langkah mulai sekarang, menurutnya sebagian warga Gunungkidul, terutama yang berpenghasilan rendah dan pas-pasan bakal kelimpungan menghadapi lonjakan harga jelang lebaran.

Facebook Comments Box

Pos terkait