GUNUNGKIDUL,– Pasar Hewan Siyono Harjo Nampak ramai pada Kamis, (22/06/2023). Pedagang dan pembeli hewan ternak banyak berdatangan sejak pagi.
Keramaian di pasar hewan ini memang meningkat dibanding hari pasaran sebelumnya. Sebab, saat ini banyak masyarakat mencari hewan kurban. Baik sapi maupun kambing.
Pengelola Pasar Hewan Siyono Harjo, Isnaning Suindarti mengatakan, belakangan ada peningkatan transaksi hewan kurban.
“Transaksi jual-beli hewan kurban di Gunungkidul meningkat dalam 2 pekan terakhir,” kata Isnaning.
Peningkatan transaksi berbanding lurus dengan peningkatan jumlah ternak yang masuk. Terlebih hari ini merupakan hari pasaran terakhir sebelum Idul Adha.
“Sebanyak 1.050 ekor hari ini masuk. Sementara khusus untuk ternak sapi ada 780 ekor,” ungkap Isnaning.
Peningkatan transaksi membuat harga ternak naik dari biasanya. Akan tetapi kenaikan harga ternak yang sedianya untuk hewan kurban tidak signifikan.
“Sapi rata-rata dihargai antara Rp21 juta sampai Rp22 juta, dari yang biasanya Rp18 juta per ekor,” ungkap dia.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menyempatkan menengok Pasar Hewan Siyono Harjo bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY.
Heri percaya diri menegaskan, bahwa hewan ternak di Gunungkidul yang dapat disembalih saat Idul Adha jumlahnya cukup.
“Bahkan surplus. Tak hanya mampu memenuhi kebutuhan Gunungkidul saja, tapi juga luar daerah,” terang Heri.
Hewan kurban dari Gunungkidul mulai dikirim ke luar daerah dan kota besar seperti Jakarta.
Dia sebetulnya berharap, dalam rangka mengantisipasi penyebaran penyakit ternak, transaksi dapat dilakukan di rumah peternak.
“Kalau terpusat seperti ini riskan tertular penyakit,” ujar Heri.
Mengutip data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, setidaknya tersedia 46.875 ternak yang layak potong. Rinciannya, sebanyak 18.345 ekor sapi, 27.022 kambing, dan 1.508 domba.
Artikel berita lain dapat ditemui di Kabarhandayani.com.
