WONOSARI, — Finalis Dimas Diajeng Kabupaten Gunungkidul 2017 melaksanakan Field Program sebagai salah satu rangkaian kegiatan menuju Grand Final Pemilihan Dimas Diajeng Gunungkidul pada September 2017 mendatang.
Field program ini mengangkat tema Pariwisata, Budaya, dan Sosial Masyarakat. Tagline yang diangkat adalah ‘Secamud Sehati’. Secamud Sehati merupakan singkatan dari Semanis Camud Sehat dan Dinanti.
Disampaikan salah satu koordinator kegiatan dari Paguyuban Dimas Diajeng, Joko Susilo, Secamud merupakan istilah dari nama produk khas Gunungkidul, Camud. Olahan makanan legendaris tersebut merupakan makanan khas dari Padukuhan Gedad, Desa Banyusoca, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul.
“Camud merupakan makanan khas masyarakat Banyusoca yang sudah ada sejak jaman dahulu. Namun Camud termasuk makanan yang belum begitu dikenal oleh masyarakat Gunungkidul,” katanya Sabtu, 19 Agustus 2017.
Untuk itu, lanjut Joko, finalis Dimas Diajeng 2017, representasi dari pemuda pemudi ingin turut serta memperkenalkan Camud kepada masyarakat Gunungkidul pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
“Agar masyarakat luas dapat mengenal salah satu makanan khas dan kearifan lokal dari Kabupaten Gunungkidul,” imbuh Joko.
Field Program ini melibatkan finalis Dimas Diajeng 2017 dan Paguyuban Dimas Diajeng. Kegiatan tersebut merupakan program makro promosi dan pengembangan pariwisata Gunungkidul oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan Secamud Sehati diisi dengan talk show bersama nara sumber Siti Thoyyibah, salah satu produsen Camud di Gedad, Banyusoca, Playen, Gunungkidul.
“Kami ingin berperan aktif dalam pengembangan potensi kepariwisataan daerah,” tukas Joko.