6 Mitos tentang Tidur dan Fakta Sebenarnya

Berbagai macam kebiasaan dalam tidur. Foto: hellosehat.
Berbagai macam kebiasaan dalam tidur. Foto: hellosehat.

Kualitas tidur malam turut menentukan kesehatan kita. Oleh karena itu, tidur malam yang berkualitas sangat penting untuk kita miliki. Banyak tips yang sering kita dengar yang seolah bisa menjamin tidur nyenyak dengan mudah.

Namun, setiap orang memiliki cara masing-masing untuk meraih istirahat malam yang berkualitas. Untuk memperdalam pengetahuan kita seputar tidur, ketahui dulu mana yang cuma mitos dan fakta sebenarnya.

Bacaan Lainnya

Mitos #1. Semua orang butuh tidur delapan jam sehari

Fakta: Jumlah tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kelamin dan genetika. Dr Neil Stanley, selaku pakar tidur, mengatakan kebutuhan tidur ibarat tinggi badan manusia. “Kita semua berbeda, termasuk durasi tidur yang kita butuhkan, ditentukan secara genetis,” paparnya. Untuk mengetahui jumlah durasi tidur yang kita butuhkan, Stanley menyarankan untuk melacak waktu tidur, berapa jam kita tidur dalam semalam dan bagaimana kualitas tidur kita setiap harinya. Baca juga: Cegah Penurunan Kemampuan Berpikir dengan Tidur Nyenyak

Mitos #2. Minum susu hangat membuat kita tidur

Fakta: Minum susu untuk mengundang rasa kantuk sudah menjadi tips yang sangat populer. Namun, menurut peneliti dari University of Arkansas tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan khasiat ini. Pakar menyebut mitos ini beredar karena susu mengandung tryptophan, asam amino yang dipakai untuk membantu kita tidur. Namun, kandungan trypthopan dalam susu ternyata kurang memadai untuk mengundang rasa kantuk.

Mitos #3. Mengonsumsi keju bisa membuat mimpi buruk

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini. Orang yang sensitif terhadap laktosa akan mengalami kesulitan untuk tidur jika mereka mengonsumsi susu dan produk turunannya seperti keju. Ini terjadi karena terjadi penumpukan gas di perut yang menyebabkan kembung atau kram, bukan karena mimpi buruk.

Mitos #4. Tidur siang membuat kita susah tertidur di malam hari

Fakta: Banyak orang percaya tidur siang akan membuat kita terjaga saat malam hari. Namun, National Sleep Foundation mengatakan tidur siang dalam waktu singkat tak akan menganggu kualitas tidur malam. Bahkan, jam biologis manusia terprogram untuk membuat kita mengantuk saat malam tiba. Tidur siang selama 20 menit adalah waktu terbaik karena tidak tidak memasuki tahap tidur REM atau tidur dalam. Durasi tidur yang terlalu lama di siang hari terkadang membuat kita merasa lemas dan pusing ketika bangun.

Mitos #5. Mengantuk di siang hari disebabkan oleh tidur malam yang singkat

Bila kita tetap merasa lelah meski kita telah tidur selama delapan atau sembilan jam dalam semalam, mungkin kita mengalami sleep apnea atau henti napas sesaat. Kondisi ini membuat kita terbangun beberapa kali dalam semalam. Ini membuat kita sulit tidur nyenyak yang menyebabkan kita mengantuk saat siang hari. Baca juga: Bagaimana Stres Memengaruhi Pola Tidur?

Mitos #6. Mimpi tak terjadi setiap tidur

Fakta: Selama ini kita percaya tak semua orang bermimpi saat tidur malam. Namun, riset justru mengatakan sebaliknya. Menurut riset dari National Sleep Foundation, rata-rata orang akan bermimpi empat sampai enam kali setiap malam. Manusia mengira jika mereka tak bermimpi karena tidak dapat mengingatnya. Namun, periset tak menyakini penyebab beberapa orang yang mampu mengingat mimpinya dengan baik daripada yang lain.

***

Sumber: 6 Mitos Populer Seputar Tidur dan Fakta Sebenarnya, Ariska Puspita Anggraini, Kompas.com.

Facebook Comments Box

Pos terkait