Guru Rindu Mengajar, Siswa Rindu Sekolah

Status medsos seorang guru yang rindu berjumpa dengan anak didiknya. Foto: Slametharjo/Susiyanti.

Minggu ini memasuki pekan ke-3 siswa SD sampai dengan SMA belajar di rumah, akibat kebijakan pemerintah dalam rangka memutus rantai penularan virus corona ( covid 19 ) dengan social distancing.

Keputusan pemerintah memperpanjang masa belajar di rumah, sampai situasi kondusif. Libur biasanya menyenangkan bagi siswa maupun guru, jika kondisi normal. Karena mereka bisa mengisinya dengan liburan ke tempat wisata atau bermain ke tempat teman.

Bacaan Lainnya

Namun, libur panjang ini diisi dengan pembelajaran daring (online), di mana guru memberikan tugas mandiri kepada siswanya via internet (email maupun aplikasi Whatshap), dan siswa harus mengerjakan dalam batas waktu yang ditetapkan menggunakan laptop maupun android.

Siswa mulai jenuh di rumah, mereka merindukan bercanda dengan teman, kangen kegiatan ektrakurikuler, kangen jajan di kantin sekolah dan aktifitas intra dan ekstra kampus.

Bagaimana dengan guru? Berikut postingan Bu Susiyanti Yanti, Kepala SMK 1 Wonosari, pada laman facebooknya: Bismillah…. Ikhtiar memintal semangat anak-anak yang belajar di rumah…. Tahan rindumu Nak…. Rindumu Rindu Kami Jua…. InsyaAlloh badai pasti berlalu… Kita bisa kembali belajar, bermain & bercanda bersama….. Kita Sehat.. Kita Kuat.. Kita Selamat.. Kita Semangat… Kita Hebat….

Bu Susiyanti seakan mewakili sebagian guru-guru lainnya. Ia mengungkapkan perasaan kangennya bersama murid muridnya dengan memposting foto giat sekolah dengan quote-nya. Rindumu rindu kami jua ….

Saya menangkap pesan kuat, Bu Susiyanti menyadari, bahwa proses pembelajaran tidak bisa serta merta dilakukan secara online. Karena ada beberapa materi terutama pembentukan karakter dan skill yang harus diajarkan secara tatap muka di kelas. Pembentukan karakter harus dengan praktek langsung, dan mencontoh perilaku guru misalnya sopan santun, beribadah tepat waktu, upacara bendera, penerapan disiplin sekolah, kejujuran, dan lainnya.

Semoga kondisi ini segera berakhir sehingga proses belajar mengajar bisa normal kembali. Untuk mengurangi kebosanan di rumah ada baiknya guru membuat inovasi pembelajaran yang menarik, ringan, mudah dikerjakan. Tidak banyak PR, dll.

Nglebak Katongan, 2 April 2020

Facebook Comments Box

Pos terkait