Perbedaan paling mencolok beternak domba dan kambing adalah dalam hal pakan dan lokasi tempat pemeliharaannya. Beternak domba sangat lebih mudah dibandingkan dengan kambing.
Budidaya penggemukan domba dan kambing menjadi salah satu salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia. Beternak domba atau kambing dapat dilakukan secara sederhana. Tidak rumit dan tidak mahal, bisa dijalankan dengan sumber daya yang ada.
Keunggulan utama beternak domba dan kambing adalah pada sifat bawaan hewan ternak tersebut yang memiliki daya tahan dan daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan serta waktu produksinya yang cukup singkat.
Rizky Bayu Pradana, peternak domba yang memiliki farm di Kampung Cikupa Desa Sukaresmi Kecamatan Suka Makmur Bogor Jawa Barat menerangkan apa saja perbedaan ternak domba dengan kambing.
“Pada dasarnya domba dan kambing adalah jenis hewan ruminansia yang sama. Namun, jika dilihat dari sisi bisnisnya, maka kembali kepada kebutuhan dan keinginan pasarnya. Pasar mana yang mau kita bidik atau sasar. Wilayah Jawa Barat, khususnya Jabodetabek lebih banyak menggunakan domba untuk pasar pedagingnya. Karena harga domba yang sangat lebih terjangkau daripada kambing,” terangnya.
“Secara pakan dan lokasi tempat pemeliharaan pun domba sangat lebih mudah beradaptasi dibandingkan dengan kambing, sehingga bagi peternak-peternak pemula terkadang banyak menemukan kendala jika memulai usahanya dengan memelihara kambing daripada domba. Harus sangat ekstra perhatian jika memelihara kambing daripada memelihara domba,” ujar Bayu.
Kemudian, kambing dan domba yang dipelihara dalam kandang tidak akan banyak menampakkan perilaku asli dalam mencari makanannya. Namun, jika dilihat di alam liar, ternyata cara kambing dan domba untuk menemukan makanan berbeda.
Kambing cenderung mencari dedaunan yang ada di pohon, sehingga mereka akan lebih banyak memanjat. Hal ini tidak ditemukan pada domba, karena domba secara alami lebih memilih untuk memakan rumput. Oleh karena itulah, kambing disebut dengan browser dan domba disebut dengan grazer.
“Dari sisi modal pun berbeda. Karena harga kambing konsumsi di Jabodetabek lebih sedikit tinggi dibandingkan domba, maka modal yang dibutuhkan untuk memelihara kambing relatif lebih tinggi daripada memelihara domba,” pungkasnya.
***
Referensi: jagadtani.com