
PURWOSARI,— Gunungkidul telah dilanda musim kemarau sekitar 4 bulan lamanya. Hal ini menyebabkan masyarakat di beberapa wilayah kering di Gunungkidul kesulitan dalam hal pemenuhan kebutuhan air bersih.
Beberapa wilayah yang kesulitan air tersebut berada di kawasan dengan topografi berbukit atau dataran tinggi. Guna mencukupi kebutuhan air, masyarakat pada umumnya membeli air dari penjual air tangki swasta, disamping mendapat dropping air dari Pemkab Gunungkidul.
Masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah tak sedikit yang merasa terbebani dalam upaya pemenuhan air tersebut. Untuk itu, salah satu komunitas sosial, Merkid’s Yogyakarta berusaha mengurangi beban pengeluaran pemenuhan air masyarakat dengan melakukan dropping air bagi masyarakat di Gunungkidul.
“Menurut survei teman-teman wilayah Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah yang sangat mendesak membutuhkan suplai air bersih. Sehingga kami prioritaskan,” terang Seksi Hubungan Masyarakat Merkid’s Yogyakarta Setiawan Oki, Minggu (20/8/2017).
Oki menambahkan, komunitas yang berdiri pada tahun 1999 tersebut secara bertahap akan menyalurkan air bersih sebanyak 48 tangki kapasitas 5.000 liter tiap tangki kepada warga di Kecamatan Purwosari.
“Hari ini kami kirim 20 tangki air untuk warga Desa Giricahyo. Sisanya akan dikirim 8 tangki di Desa Giripurwo dan 20 tangki lagi di desa yang lain,” imbuh Oki.
Sementara itu, Kades Giricahyo, Purwosari, Supriyana membenarkan bahwa warga di wilayahnya kesulitan memenuhi air bersih saat kemarau datang. Pihaknya mengaku warga harus membeli dengan harga Rp. 150 ribu hingga Rp. 200 ribu untuk air tangki kapasitas 5.000 liter.
“Setiap satu tangki hanya mampu digunakan selama seminggu hingga 10 hari. Tergantung jumlah anggota keluarga,” katanya.
Atas bantuan baksos sir bersih dari Merkid’s tersebut pihaknya mengaku sangat berterimakasih. Bantuan tersebut dinilai sangat bermanfaat bagi warga.