
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada awal April lalu (10/4/17) telah merilis prakiraan musim kemarau tahun 2017 di wilayah Indonesia. Prakiraan musim kemarau tersebut mencakup seluruh wilayah Indonesia yang terbagi dalam masing-masing Zona Musim (ZOM) dengan karakteristik yang bervariasi awal dan akhir musim kemaraunya.
Dalam pengantar siaran pers tersebut, BMKG menerangkan bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk. Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca.
Adapun fenomena yang mempengaruhi iklim di Indonesia :
- El Nino dan La Nina
- Dipole Mode
- Sirkulasi Monsun Asia – Australia
- Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)
- Suhu Permukaan Laut di Wilayah Indonesia
Prakiraan Musim Kemarau 2017 ini memuat informasi Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017, Perbandingan antara Prakiraan Awal Musim Kemarau 2017 terhadap Rata-Rata atau Normalnya selama 30 tahun (1981-2010), dan Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau 2017.
Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanan di seluruh wilayah Indonesia, maka secara klimatologis wilayah Indonesia terdiri atas :
- Daerah-daerah yang mempunyai batas yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim (ZOM).
- Daerah-daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zona Musim (Non ZOM).
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun (tahun 1981– 2010), wilayah Indonesia terdiri atas 342 Zona Musim (ZOM), yaitu Sumatera 54 ZOM, Jawa 150 ZOM, Bali 15 ZOM, Nusa Tenggara Barat 21 ZOM, Nusa Tenggara Timur 23 ZOM, Kalimantan 22 ZOM, Sulawesi 42 ZOM, Kepulauan Maluku 9 ZOM dan Papua 6 ZOM.
Dari 342 Zona Musim, sebanyak 10 ZOM memiliki pola hujan monsunal tipe 2, dimana saat daerah dengan pola hujan monsunal tipe 1 mengalami musim hujan, di 10 ZOM tersebut mengalami musim kemarau, dan demikian sebaliknya. Kesepuluh ZOM tersebut meliputi 8 ZOM di Sulawesi dan 2 ZOM di Maluku.
Prakiraan Musim Kemarau 2017 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Awal Musim Kemarau 2017 di 342 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya mulai bulan Mei 2017 sebanyak 108 ZOM (31,6%) dan Juni 2017 sebanyak 91 ZOM (26,6%). Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Kemarau terjadi pada Januari 2017 sebanyak 1 ZOM (0,3%), Februari 2017 sebanyak 8 ZOM (2,3%), Maret 2017 sebanyak 14 ZOM (4,1%), April 2017 sebanyak 75 ZOM (21,9%), Juli 2017 sebanyak 34 ZOM (9,9%), Agustus 2017 sebanyak 8 ZOM (2,3%), September 2017 sebanyak 2 ZOM (0,6%) dan Oktober 2017 sebanyak 1 ZOM (0,3%).
- Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010), Awal Musim Kemarau 2017, sebagian besar daerah yaitu 157 ZOM (45,9%) mundur jika dibandingkan dengan rata-ratanya dan 120 ZOM (35,1%) sama terhadap rata-ratanya. Sedangkan yang maju terhadap rata-rata 65 ZOM (19,0%).
- Sifat Hujan selama Musim Hujan 2017 di sebagian besar daerah yaitu 199 ZOM (58,2%) diprakirakan Normal dan 77 ZOM (22,5%) Bawah Normal. Sedangkan Atas Normal yaitu sebanyak 66 ZOM (19,3%).
Sumber: BMKG Pusat, 10 April 2017.