Rintisan Pasar Digital Ngingrong Mulo Mulai Dibuka

Peresmian Pasar Digital Ngingrong. Foto: istimewa.

Harapan para pegiat e-commerce atau pasar digital di Gunungkidul mulai memperoleh jalan terang. Rintisan pasar digital mulai digarap di spot wisata Lembang Ngingrong, Desa Mulo Wonosari. Salah satu titik wisata geopark tersebut kini sedikit demi sedikit disulap menjadi titik kegiatan ekonomi yang mempertemukan berbagai segmen masyarakat.

Para pedagang kecil terutama pedagang aneka makanan yang dulu berjualan di parkiran Geosite Ngingrong kini semakin bersemangat berjualan. Lapak-lapak dagangan yang dahulu hanya sekadar sebagai pelengkap destinasi wisata, kini telah mulai dikonversi sebagai kegiatan utama berupa perdagangan yang didukung dengan metode yang disebut “pasar digital” atau secara sederhana bisa disebut “perdagangan yang bertumpu pada pemasaran melalui internet”.

Naik status pasar tersebut tentu saja membuat rezeki mereka juga ikut bertambah. Promosi Pasar Ngingrong akan semakin dikebut sehingga wisatawan semakin banyak yang datang. Semakin beragam atraksi wisatawan pun semakin betah. Hasil akhir yang diharapkan, dagangan mereka semakin laku.

Pasar digital yang digarap komunitas GenPI Jogja ini akan resmi dibuka melalui event “Festival Kuliner Gunungkidul” pada Sabtu (8/9).  Bupati Gunungkidul Badingah, didampingi Dinas Pariwisata Gunungkidul, dan PHRI telah membuka secara resmi salah satu destinasi digital kedua di Jogja ini.

“Konsepnya dikemas dengan acara Festival Kuliner Gunungkidul. Ada berbagai lomba seperti performa lapak, lomba foto Instagram, sekaligus penambahan atraksi Jemparingan di Ngingrong,” ujar Koordinator GenPI Jogja Nunung Elizabeth.

Elizabeth mengaku, GenPI Jogja bahu membahu berkeja sama untuk mempersiapkan Pasar Ngingrong itu. Prosesnya memakan waktu sekitar tiga minggu. Waktu tersebut digunakan untuk melakukan promosi online, offline, maupun persiapan fisik pasar.

Koordinasi dengan segala pihak pun gencar dilakukan. Tak kalah penting, warga menjadi kunci utama suksesnya acara. “Warga adalah kunci dari terselenggaranya kegiatan ini, tanpa warga persiapan fisik pasar tidak mungkin bisa dikebut dalam waktu seminggu. Dinas Pariwisata Gunungkidul, Dinas Pariwisata DIY, dan teman-teman komunitas pun sangat mendukung penuh,” terangnya. (Kandar).

Facebook Comments Box

Pos terkait