Wabup Gunungkidul Luncurkan Program GENTING di Nglipar untuk Cegah Stunting

stunting
Launching program pencegahan stunting.

SEPUTARGK,– Upaya percepatan penurunan stunting terus digencarkan di Kabupaten Gunungkidul. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui peluncuran program GENTING (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting) yang diresmikan oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, di Kapanewon Nglipar pada Kamis (31/7).

Program GENTING merupakan inisiatif dari Kemendukbangga/BKKBN dan menjadi satu dari lima Quick Wins unggulan tahun 2025, bersama program lainnya seperti TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), SIDAYA (Lansia Berdaya), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), serta SuperApps.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutannya, Wabup Joko Parwoto mengapresiasi inisiatif Kapanewon Nglipar yang telah menjadi pelopor gerakan ini. Ia menyebutkan bahwa GENTING bukan hanya sekadar akronim, namun mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang kuat di masyarakat.

“GENTING adalah gerakan nyata. Kolaborasi lintas sektor antara BKKBN DIY, Dinas PMKP2KB Kabupaten Gunungkidul, dan Kapanewon Nglipar adalah langkah penting untuk menurunkan angka stunting dan membangun masa depan generasi kita,” ujar Joko.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara sekaligus Panewu Anom Nglipar, Heru Widiyanto, menekankan bahwa stunting merupakan tanggung jawab kolektif. Menurutnya, tanpa peran serta seluruh elemen masyarakat, upaya penanggulangan stunting akan sia-sia.

“Kita akan menanggung dosa sejarah bila gagal menyiapkan generasi bangsa secara optimal. Visi besar kita adalah melahirkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Heru.

Data dari BKKBN DIY mencatat, terdapat 128 keluarga risiko stunting (KRS) di wilayah Kapanewon Nglipar. Keluarga ini diidentifikasi berdasarkan sejumlah indikator, seperti keterbatasan akses air bersih dan sanitasi, kelayakan rumah tinggal, jarak kelahiran, jumlah anak, usia ibu, hingga pemakaian kontrasepsi non-modern.

Melalui GENTING, masyarakat, komunitas, lembaga, dan pelaku usaha didorong untuk menjadi orang tua asuh bagi keluarga risiko stunting. Bantuan yang diberikan antara lain berupa sepasang ayam kampung siap bertelur dan tiga bibit tanaman sayur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan protein, kecukupan gizi, serta pemberdayaan ekonomi keluarga penerima manfaat.

Dalam penutup arahannya, Joko Parwoto mengajak seluruh pihak untuk menjaga komitmen bersama dalam memerangi stunting.

“Stunting bukan hanya isu kesehatan, tapi juga persoalan pembangunan manusia. Anak-anak adalah harapan masa depan yang harus kita jaga sejak dini. Melalui semangat gotong royong, mari kita wujudkan generasi Gunungkidul yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya.

Peluncuran program GENTING di Nglipar diharapkan menjadi titik awal kesadaran kolektif di seluruh wilayah Gunungkidul, bahwa persoalan anak adalah persoalan bersama, dan penanggulangan stunting merupakan investasi masa depan bangsa.

Facebook Comments Box

Pos terkait