Banyak Mahasiswa Pulang, Pedagang Angkringan Kehilangan Pelanggan

angkringan
Ika Nurmala bersama Parsiyem (pemilik usaha angkringan di Dusun Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman). (dok. Ika)

YOGYAKARTA, (Seputargk.id),– Gelombang lonjakan penularan virus COVID-19 ke 2  di Indonesia beberapa bulan lalu membuat pemerintah tegas menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan tersebut dilakukan bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Adapun salah satu ketentuan dari kebijakan tersebut mengatur kegiatan atau operasional pada pusat pembelanjaan seperti mall, supermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan swalayan. Pusat perbelanjaan tersebut diijinkan buka sampai pukul 20.00 waktu setempat.

Bacaan Lainnya

Selain itu kapasias pengunjung maksimal 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan restoran, café,dan warung nasi di tempat umum hanya diperbolehkan menerima deliveri atau take away dan tidak menerima makan di tempat.

Sementara untuk kegiatan pembelajaran di semua jenjang institusi pendidikan dilakukan secara daring. Mahasiswa yang kuliah di Jogja pun banyak yang memilih pulang kampung sementara waktu.

Kepulangan mahasiswa dalam jumlah banyak ke tempat asalnya menjadi persoalan tersendiri bagi pedagang kali lima, utamanya jenis angkringan. Mahasiswa tak lagi dapat diandalkan menjadi pelanggan pedagang angkringan.

Persiyem, pemilik lapak angkringan di Dusun Gowok, Caturtunggal, Depok, Sleman mengungkapkan, semenjak pembelajaran dilaksanakan secara daring dalam tempo waktu yang agak lama, banyak mahasiswa mudik.

Warung angkringan yang semula berjubel mahasiswa dan sebagian merupakan masyarakat umum itu berangsur sepi. Dia bersyukur usahanya memang tak sampai mengalami kerugian, namun omsetnya jauh berkurang.

“Sebelum ada COVID-19 biasanya sehari-semalam dapat melayani 80-100 bungkus nasi dan es. Sedangkan pasca terjadi pandemi hanya melayani 30-50 bungkus saja,” rinci Parsiyem.

Pihaknya berharap pandemi berakhir, sehingga geliat perekonomian kembali pulih.

Penulis : Ika Nurmala & Ignatius Soni Kurniawan, S.E,M.Sc (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Facebook Comments Box

Pos terkait