Bintaro: Tanaman Peneduh Miliki Khasiat Ampuh

Tanaman dan buah bintaro. Dok: rimbakita.com.

Bintaro bukanlah sekadar nama kelurahan di Jakarta Selatan atau nama kawasan perumahan di Jakarta dan Tangerang Selatan. Bintaro juga menjadi nama tanaman, termasuk dalam kategori tanaman peneduh. Tanaman ini punya sifat tahan banting, cepat tumbuh dan mudah berdaptasi. Di beberapa kawasan permukiman, tanaman ini mudah ditemui di pinggir jalan karena tampaknya sengaja ditanam untuk penghijau lingkungan.

Pohon bintaro atau sea mango adalah salah satu tanaman mangrove yang cukup terkenal. Pohon ini dapat dijumpai di sepanjang wilayah pantai atau hutan bakau. Saat ini pohon bintaro banyak dibudidayakan oleh penggalak lingkungan, karena juga merupakan kelompok tanaman peneduh. Tanaman yang berasal dari kawasan Indo-Pasifik ini dikenal mengandung racun dan dapat menyebabkan kematian. Akan tetapi di balik bahaya tersebut, tersimpan banyak manfaat dari pohon bintaro. Salah satunya adalah biji bintaro yang dapat diolah menjadi bahan bakar minyak dan pengusir binatang pengganggu seperti tikus.

Bacaan Lainnya

Tinggi pohon bintaro bisa mencapai 12 meter, dan memiliki daun seperti pohon mangga. Buah bintaro berbentuk bulat dengan garis tengah sekitar 5 sampai 8 cm. Warna buahnya hijau pucat dan akan berubah menjadi merah kecoklatan jika sudah matang.

Pohon ini juga disebut dengan Pong-pong tree dan punya nama lain Cerbera Manghas, karena biji dalam buahnya dan bahkan semua bagian pohonnya mengandung toksin yang disebut “cerberin”. Itu adalah racun yang dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia, sehingga dapat mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan kematian. Bahkan asap dari pembakaran kayunya pun juga dapat menyebabkan keracunan.

Bagi keluarga yang punya anak kecil patut waspada, karena anak-anak biasanya tertarik dengan bentuk buahnya yang bagus dan bisa menjadikannya sebagai mainan.

Buah bintaro terdiri dari tiga lapis: kulit bagian terluar buah yang berwarna hijau atau merah kecoklatan, lapisan tengah berupa serat seperti sabut kelapa, dan biji yang dilapisi kulit biji atau testa.

Meski tidak bisa dikonsumsi karena mengandung toksin cerberin, buah bintaro punya banyak manfaat, seperti berikut ini:

1. Pengusir tikus yang ampuh

Buah bintaro sudah sejak lama digunakan sebagai pengusir tikus yang ampuh. Caranya pun mudah. Letakkan saja buah bintaro di area yang biasa dilewati tikus, maka dijamin tikus dengan sendirinya akan segera pergi. Tikus yang punya indera penciuman tajam, akan menjauh karena terganggu dan takut oleh bau toksin dari buah bintaro yang dapat merusak syaraf otaknya. Selama buah bintaro belum layu, bisa dipastikan tak ada satupun tikus yang berani mendekat.

Selain ampuh mengusir tikus di dalam rumah, buah bintaro juga dapat mengusir tikus di area seperti ladang, sawah, kebun dan lainnya, sehingga disarankan untuk ditanam di sana.

2. Energi Alternatif

Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mengembangkan minyak dari biji buah bintaro sebagai energi alternatif. Penelitian minyak biji bintaro sebagai energi alternatif ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sebagai upaya pemanfaatan sumber daya lokal dan juga sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dimana perusahaan ini beroperasi.

Sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan minyak biji Bintaro ini dipresentasikan oleh Tim Peneliti dari Fateta IPB di hadapan pemerintah daerah Kabupaten Pelalawan, Riau, dan masyarakat Teluk Meranti pada 28 Desember 2010.

Menurut hasil riset IPB, buah bintaro terdiri atas 8% biji dan 92% daging buah. Bijinya sendiri terbagi dalam cangkang 14% dan daging biji 86%. Biji Bintaro mengandung minyak antara 35-50% (bandingkan dengan biji jarak yang 14% dan kelapa sawit 20%). Semakin kering biji bintaro semakin banyak kandungan minyaknya. Minyak ini termasuk jenis minyak nonpangan, diantaranya asam palmitat (22,1%), asam stearat (6,9%), asam oleat (54,3%), dan asam linoleat (16,7%).

Tim peneliti Fateta IPB menyatakan, berdasarkan hasil uji toksisitas dari getah buahnya, minyak bintaro layak digunakan sebagai bahan bakar, dengan bau, asap dan residu lainnya yang tergolong aman.

Jika dibandingkan dengan biji jarak, biji dari buah bintaro memiliki kadar minyak yang lebih tinggi. Melalui beberapa tahap pengolahan, 1 kg minyak bisa dihasilkan dari 1,8 kg biji bintaro yang sudah kering. Minyak ini bisa digunakan sebagai pengganti minyak tanah untuk kompor. Proses pengolahan buah bintaro menjadi minyak ini juga terhitung cepat dan mudah.

3. Racun Ulat Grayak

Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjar Baru, Kalimantan Selatan, pada tahun 2008 pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang dicelupkan dalam larutan buah bintaro, sebanyak 30% populasi ulat grayak mati. Bahkan, tingkat kematian naik menjadi 90-95% setelah 60-72 jam perlakuan ini.

4. Biopestida

Daun pohon bintaro juga bisa dibuat menjadi biopestida dengan proses yang cukup mudah. Pertama, menyiapkan 1 kg daun bintaro segar kemudian rendam selama 2 hari dalam larutan ethanol atau aseton. Selanjutnya lakukan penyaringan untuk memisahkan cairan dengan daun. Setelah itu uapkan cairan ekstrak hingga pekat. Untuk aplikasi, dosis 1 gr adalah 1 liter air. Caranya dengan melarutkan 1 gr pasta dalam 5-10 cc minyak tween, lalu ditambah air sedikit demi sedikit. Terakhir, semprotkan 500 liter larutan untuk 1 hektar lahan.

5. Racun pada Anak Panah

Di India, racun yang terkandung dalam buah bintaro biasa digunakan untuk bunuh diri. Sedangkan suku Dayak dan Banjar, di Kalimantan, menggunakan racun yang terdapat dalam buah bintaro ini untuk dioleskan pada anak panah yang akan digunakan berburu hewan.

6. Bahan Baku Lilin

Lilin adalah sumber penerangan yang biasa digunakan oleh sebagian masyarakat. Belakangan diketahui bahwa ternyata biji dari buah bintaro mengandung minyak yang banyak sehingga dapat digunakan untuk membuat lilin.

7. Bahan Deodoran

Deodoran berfungsi untuk menghambat saluran keringat agar jumlah keringat yang tumbuh di ketiak sedikit. Selain itu, deodoran juga memiliki nilai tambah karena keharumannya yang mampu membuat ketiak tercium wangi. Ternyata, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa buah bintaro juga bisa digunakan sebagai bahan deodoran tersebut.

8. Obat Luka

Buah bintaro juga bisa dimanfaatkan sebagai obat luka. Bahkan, suku Muna di Sulawesi Tenggara, biasa memanfaatkan cerbera odollam yang terkandung pada buah bintaro sebagai obat yang mampu menyembuhkan berbagai luka.

***

Sumber: sayangi.com & rimbakita.com.

Facebook Comments Box

Pos terkait