
PLAYEN, (KH)— Cornelia Yuka Michelly, bayi berusia 9 bulan ini terlihat lebih sering menangis. Anak dari pasangan Yudi Galatama dan Veronica Ningsih warga ,RT 23 / RW 05 ,Desa Logandeng Kecamatan Playen, Gunungkidul ini divonis dokter mengidap kelainan fungsi hati, atau disebut kolestasis, suspek atresia bilier.
Diketahui atresia bilier adalah kondisi langka yang menyebabkan penyumbatan saluran empedu. Saluran empedu pada hati, disebut juga dengan duktus hepatikus, merupakan saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke kantong empedu untuk disimpan dan ke usus kecil untuk digunakan dalam pencernaan
Tak hanya itu bayi mungil tersebut juga mengalami komplikasi cirrhosis hepatitis, hipertensi portal, dan hypo albumenellia. Oleh sebab itu, pada saat dirawat di RSUP Dr. Sardjito dokter meminta segera dilakukan operasi cangkok hati.
Yudi, ayah Cornelia mengatakan, Operasi cangkok hati dengan ibu sebagai pendonor hati sesegera mungkin dilakukan, sebab dokter menilai kondisi bayi masih memungkinkan dilakukan operasi. Namun biaya yang harus dikeluarkan cukup besar, yakni mencapai 1 Milyar.
“Sementara jaminan BPJS mandiri kelas 3 milik saya katanya bisa mengcover maksimal Rp. 250 juta. kalau mengupayakan 1 Milyar sepertinya tidak mungkin. Saya butuh bantuan,” ujar Yudi nampak sedih belum lama ini.
Menghadapi persoalan tersebut teman-teman dan kerabat Yudi mencoba melakukan penggalan dana. Baik melalu komunitas dan yayasan. Ia berharap meski dirasa sangat sulit secepat mungkin menemui jalan keluar. Mengingat kondisi kesehatan anaknya setiap kali melakukan pemeriksaan rutin semakin menurun.
“Gejala awal sakit terlihat sejak usia 3 bulan. Hingga saat ini berusia 9 bulan saya sudah keluarkan biaya cukup banyak,” tambah Yudi. Pekerjaannya menjadi karyawan di sebuah koperasi simpan pinjam dirasa sulit jika dijadikan andalan untuk memperoleh dana sebesar itu.
Dirinya sangat berharap dan memohon kepada siapapun yang peduli untuk memberikan bantuan dan uluran tangan.