Cara Menanam Pohon Coklat yang Baik dan Benar

Pohon coklat. Dok: iribb.org
Pohon coklat. Dok: iribb.org

Tahukah Anda bagaimana bentuk tanaman cokelat sebelum menjadi produk cokelat yang biasa kita temukan? Ya, bentuknya sepertinya pohon. Pohon kakao atau yang biasa disebut pohon cokelat tidak tumbuh di sembarang tempat. Untuk menanamnya, Anda perlu tahu cara menanam pohon cokelat yang benar agar berbuah banyak.

Kata Kakao atau ‘Cacao’ biasanya digunakan untuk menyebut cokelat yang masih mentah dan berupa biji. Pohon kakao menghasilkan buah seperti buah pada umumnya yang mempunyai daging buah dan biji. Daging buah cokelat bisa dimakan dan rasanya ada yang asam dan manis. Namun, yang diolah menjadi cokelat bukanlah dagingnya melainkan bijinya yang akan dikeringkan dan ditumbuk.

Bacaan Lainnya

Untuk menanam pohon cokelat, Anda harus memberikan perawatan yang baik dan benar agar berbuah banyak. Jika tidak merawat pohon cokelat yang baik, bisa jadi Anda mendapatkan buah yang busuk dan berbuah sedikit. Maka dari itu, perlu beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk menanam pohon cokelat.

1.Mempersiapkan Lahan

Habitat tanaman cokelat adalah hutan dengan iklim tropis dengan banyak naungan. Cokelat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang mengandung humus dengan pH antara 6,1 – 7. Ketinggian lahan yang baik yaitu 1 – 600 mdpl, akan tetapi ketinggian lahan yang dipenuhi cokelat maksimumnya bisa mencapai 1.200 mdpl. Di Indonesia, pohon cokelat akan tumbuh subur di daerah yang bercurah hujan lebih dari 3.000 mm atau 1.700 mm. Pastikan lahan tersebut bebas dari ilalang yang merupakan gulma utama di areal pertanian. Persiapkan juga pohon pelindung di areal sekitar penanaman pohon cokelat.

2.Memilih Bibit kakao yang Bagus

Ciri bibit kakao yang bagus yaitu, benihnya sehat tidak dimakan tungau, bebas dari penyakit, mempunyai daun, dan akar batang yang tidak cacat. Bibit kakao bisa didapatkan dengan memanfaatkan biji kakao yang ada lalu disemai di ladang yang akan ditanam. Cara selanjutnya bisa menggunakan cara vegetatif dengan metode stek atau okulasi untuk mendapatkan bibit yang diinginkan. Bibit kakao yang baik untuk ditanam yang berusia 4-5 bulan

3.Jarak Tanam yang Baik

Setelah menanam pohon pelindung hingga berusia 12-18 bulan. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pembuatan lubang tanam. Pembuatan lubang ini dimulai dengan pengaturan jarak tanam dengan menaruh ranting kayu ditempat yang akan menjadi lubang tanam. Pengaturan jarak tanam disesuaikan dengan sifat pertumbuhan tanaman, sumber bahan tanam, dan kesuburan tanah. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah luas tanaman cokelat  yang biasanya terbentuk. Berikut ini ada tabel jarak tanam dan jumlah pohon kakao per hektar.

Jarak tanam (m×m) Jumlah tanaman per hektar
2,4 × 2,4 1680
3 × 3 1100
4 × 4 625
5 × 5 400
3,96 × 1,83 1380
2,5 × 3 1333
4 × 2 1250
3 × 2 1250

4.Menanam Bibit Coklat

Setelah menentukan jarak tanam, penentuan pola tanam juga harus diperhatikan. Penentuan pola tanam bertujuan untuk mengoptimalkan jumlah tanaman per hektar, mengoptimalkan fungsi pohon pelindung dan meminimalkan kerugian yang timbul pada nilai kesuburan tanah. Pola tanam yang sering digunakan pada perkebunan cokelat adalah pola tanam segi empat atau pola tanam berpagar ganda.

Pada pola tanam segi empat, pohon pelindung segi empat tidak terdapat jarak antar dua barisan pohon kakao. Pohon pelindung tepat berada di pertemuan diagonal empat pohon kakao. Pada pola tanam segiempat, pohon pelindung segitiga juga sama. Perbedaannya pada letak pohon pelindung diantara dua gawangan dan dua barisan yang membentuk segitiga sama sisi.

Pada pola tanam berpagar ganda, beberapa barisan pohon kakao dipisahkan dua kali jarak tanam yang telah ditentukan dengan beberapa pohon kakao berikutnya. Dengan pola tersebut terdapat ruang diantara barisan pohon kakao yang dimanfaatkan sebagai jalan untuk pemeliharaan. Pohon pelindung segitiga dan pohon pelindung segi empat sama polanya seperti pohon pelindung terdahulu.

Sebelum menanam ada hal yang perlu diperhatikan lagi yaitu pembuatan tanaman penutup tanah. Hal itu dilakukan untuk menambah kesuburan tanah, mempertahankan lapisan atas tanah serta mencegah pertumbuhan gulma pengganggu. Tanaman penutup tanah biasanya adalah jenis kacang-kacangan dan ditanam 2-3 baris diantara barisan tanaman kakao.

 

Tahap selanjutnya sebelum menanam bibit kakao adalah membuat lubang tanam. Lubang tanam dibuat 2-3 minggu sebelum menanam bibit. Pembuatan lubang tersebut dibuat tepat pada titik jarak tanam yang telah ditentukan sebelumnya dengan ukuran 40 × 40 × 40 cm, 50 × 50 × 50 cm atau 60 × 60 × 60 cm. Ukuran lubang sesuai ukuran polybag. Setiap lubang tanam diberi kapur dolomit dengan dosis sesuai kebutuhan. Biarkan beberapa hari atau setelah tersiram air hujan.

Setelah beberapa hari pemberian dolomit, Anda harus memberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebanyak 2-3 kg per lubang. Pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk yang sudah matang. Sebelum dimasukkan ke dalam lubang, pupuk tersebut dicampur tanah dengan perbandingan 1:1 dan ditambah pupuk TSP atau SP36 sebanyak 5-10 g per lubang tanam.Setelah itu, lubang ditutup dengan daun kering dan biarkan selama 2 minggu.

Setelah melewati proses tersebut, barulah menanam bibit kakao. Cara menanamnya dengan memasukkan polybag yang sudah berisi bibit yang berusia 4-6 bulan ke lubang tanam. Polybag tersebut disayat dan dilepaskan dari media bibit. Setelah itu, lubang ditutup dengan tanah dan dipadatkan. Tanah disekitar batang dibuat lebih tinggi agar air hujan tidka menggenang. Setelah itu sebaiknya diatas tanahnya diberi naungan daun kelapa pada sisi timur dan barat untuk melindungi bibit dari panasnya matahari. Hal-hal tersebut dilakukan agar bibit yang baru ditanam tidak stres atau mati.

5.Memelihara dan Merawat Tanaman Coklat

Setelah menanam bibit, Anda harus rutin memperhatikan tanaman tersebut. Jika ada tanaman yang terserang penyakit atau pertumbuhannya kurang baik maka harus langsung melakukan penyulaman. Penyiraman tanaman yang baru ditanam juga perlu diperhatikan sesuai kebutuhan dan kondisi tanaman tersebut.

Perhatikan tumbuhan liar atau gulma disekitar tanaman kakao agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Tanaman penutup tanah juga harus segera dibersihkan agar tidak mengganggu tanaman. Hindari penggunaan herbisida terutama pada tanaman muda yang baru pindah tanam.

Pemberian pupuk juga harus diperhatikan sesuai kebutuhan tanaman dan tingkat atau fase tanaman. Pohon pelindung juga harus diperhatikan pertumbuhannya, pangkas pohon pelindung secara rutin agar percabangan dan daunnya tumbuh tinggi dan baik.

Pemangkasan tanaman cokelat juga harus dilakukan untuk pemeliharaan dan agar kualitasnya terjaga.

6. Panen Buah Coklat

Buah kakao atau coklat yang siap dipanen adalah buah yang sudah matang yaitu sekitar umur 5,5-6 bulan yang dihitung dari sejak berbunga. Ciri buah yang sudah matang yaitu berwarna kuning atau merah. Buah yang dipetik adalah buah yang sudah matang tetapi tidak terlalu matang. Potong tangkai buah dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah. Jika dipetik sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu. Jika hal itu terjadi terus menerus maka produksi buah akan menurun. Sebaiknya pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan dilakukan siang hari. Pemecahan dilakukan dengan memukulkan buah ke batu dan diambil bijinya yang akan dibuang dari dagingnya. Selanjutnya biji dikeringkan dan dijual.

****

Referensi: Indonesian Research Institute for Biotechnology and Bioindustry, Jl. Taman Kencana No. 1 Bogor 16128.

 

Facebook Comments Box

Pos terkait