Tahukan Anda, cara menyimpan pakan berpengaruh besar terhadap keuntungan budi daya ikan? Mengapa demikian? Karena sekitar 60 % total biaya produksi budidaya ikan berasal dari biaya pembelian pakan.
Pakan yang sudah dibeli dengan harga mahal tetapi tidak disimpan dengan benar dan tepat akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan dan menurunkan tingkat produktivitas budidaya ikan. Karena itu, menjadi sayang (eman-eman) apabila pakan ikan yang mahal itu disimpan secara sembarangan.
Secara prinsip, pakan yang komposisi air atau kadar air rendah memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan dengan pakan dengan kadar airnya tinggi. Pakan dengan kadar air tinggi sebaiknya disimpan di ruangan dengan ventilasi atau pergantian udara yang baik.
Berikut ini adalah tips praktis cara penyimpanan pakan ikan yang dianjurkan:
- Pakan ditempatkan dalam ruangan tersendiri, tidak terbuka, tidak campur dengan yang lain, kering atau tidak lembab dengan suhu berkisar 30-34oC, ada ventilasi, serta terhindar dari panas matahari langsung dan hujan.
- Sebisa mungkin hama/binatang seperti tikus, kecoa, burung, ayam dan lain-lainnya tidak bisa masuk di ruang penyimpanan pakan ikan.
- Sebaiknya diberi alas semisal papan kayu atau pallet, agar tidak kontak langsung dengan lantai.
- Apabila pembelian pakan dilakukan secara bertahap, sebaiknya pakan ditata sedemikian rupa sehingga yang didatangkan lebih dulu maka itu yang digunakan terlebih dahulu
- Tumpukan pakan diatur berdasarkan urutan masuk dan tanggal pembuatan (lihat labelnya pada kemasan/bungkus pakan).
- Beri jarak antar tumpukan, dan juga antara tumpukan dengan tembok, jangan terlalu sempit supaya proses keluar masuk pakan lebih mudah.
- Pakan dengan komposisi kandungan lemaknya tinggi sebaiknya tidak disimpan terlalu lama, karena proses oksidasi menimbulkan bau tengik pada pakan. Hal ini akan mengurangi nafsu makan ikan). Sediakan stok secukupnya saja.
***
Referensi: DKP Gunungkidul.
