Domba Dorper, Ras Penghasil Daging yang Adaptif dan Tahan Banting

Domba Dorper yang tahan banting dan tidak pilih-pilih makanan. Dok: Agrozide.id.

Domba adalah salah satu ruminansia kecil selain kambing yang umum diternakkan di Indonesia. Beberapa jenis domba yang sudah banyak diternakkan di Indonesia adalah: Domba Ekor Gemuk, Domba Ekor Tipis Domba Merino, Domba Garut, Domba Suffolk dan lain sebagainya.

Pada tahun 2021 lalu, Kementerian Pertanian mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI tentang “Pelepasan Introduksi Rumpun Domba Dorper” di Jawa Barat. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan performa domba di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, Jawa Barat yang sudah memiliki rumpun Domba Garut dengan kualitas mutu genetik yang sangat bagus. Harapannya, dengan dilepaskannya rumpun Domba Dorper ini dapat lebih meningkatkan mutu genetik domba lokal yang ada. Persilangan antara domba lokal dengan Domba Dorper diharapkan akan menghasilkan ternak dengan mutu genetik yang lebih bagus lagi ke depannya.

Domba Dorper merupakan ras domba jenis penghasil daging yang memiliki pertumbuhan yang cepat. Domba ini pertama kali dikembangkan di Afrika Selatan pada tahun 1930-an.  Ras Domba Dorper adalah persilangan antara Domba Black Head Persian dan Domba Dorset.

Lebih lanjut, Domba Black Head Persian memiliki keunggulan karakter yang tahan banting. Ras ini tidakpilih-pilih pakan (pada saat digembalakan), serta memiliki kemampuan mengasuh anak yang baik.  Adapun Domba Dorset memiliki keunggulan dalam menghasilkan karkas yang berkualitas dan pertumbuhan yang cepat.

Budidaya domba dorper juga telah mulai dikembangkan di wilayah Gunungkidul. Berdasarkan informasi yang berhasil dilacak, budi daya domba dorper sudah mulai dirintis oleh seorang pengusaha lokal sejak 2022 lalu. Hingga Agustus 2023 lalu, sudah ada 500 ekor kambing di kandang seluas 5.000 meter persegi di salah satu dusun di Desa Karangtengah Wonosari tersebut.

Kembali ke karakteristik Domba Dorper, jenis domba ini menjadi salah satu ras domba yang sudah dikembangkan di berbagai negara karena berbagai keunggulannya. Setidaknya terdapat 6 keunggulan Domba Dorper yang menjadi pertimbangan mengapa jenis domba ini diternakkan di berbagai negara, yaitu:

1. Adaptif

Domba Dorper mampu hidup dalam berbagai kondisi iklim. Inilah sebabnya Domba Dorper berkembang dengan cukup baik di berbagai negara. Beberapa negara yang mengembangkan domba ini adalah: Australia, New Zealand, Inggris, China, Kanada, Jerman, Swiss, Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan beberapa negara lainnya.  Negara-negara tersebut memiliki karakterisitik alam dan iklim yang sangat berbeda satu sama lain, namun Domba Dorper ternyata bisa berkembang dengan baik di berbagai negara tersebut.

2. Ekonomis

Domba Dorper bukan pemilih makanan saat digembalakan, sehingga dia cenderung palatable terhadap semua jenis hijauan pakan. Keunggulan tersebut mempermudah peternak dalam penyediaan pakan dengan pertambahan bobot badan yang bagus sehingga biaya yang dikeluarkan petani akan menjadi lebih ekonomis, efisien dan terjangkau.

3. Mudah Digembalakan

Domba Dorper bukan pemilih hijauan pakan ternak, sehingga dia mudah digembalakan di berbagai macam jenis padang rumput.

4. Produktivitas daging

Keunggulan Domba Dorset (ras asal Dorper) yang menghasilkan karkas berkualitas dan pertumbuhan yang cepat juga muncul di Ras Domba Dorper.  Kandungan lemak pada dagingnya pun termasuk rendah. Domba Dorper dapat memiliki keunggulan berupa  pertambahan bobot tubuh yang cepat, bisa mencapai hingga 36 kg hanya dalam waktu 3-5 bulan. Karena itu tak heran jika breed Domba Dorper banyak dibudidayakan di seluruh dunia.

Persentase karkasnya juga terbilang tinggi mencapai lebih dari 55%. Bahkan beberapa bisa mencapai bobot 100 kg.

5. Subur

Fertilitas dan kesuburan Domba Dorper juga sangat baik. Domba Dorper memiliki kemampuan menghasilkan anak kembar yang tinggi. Sifat keibuan Induk Domba Dorper juga sangat bagus sehingga anak-anak yang dihasilkan akan diasuh dengan baik dan berkembang dengan baik pula.

6. Tahan Banting dan Cerdas

Domb Dorper memiliki kemampuan adaptif yang sangat bagus, tahan di berbagai iklim dan juga cerdas. Itulah sebabnya kemampuan bertahan hidup Domba Dorper sangat tinggi sehingga umurnya relatif panjang.

Domba Dorper memiliki postur tubuh yang padat berisi dengan daging berkadar lemak rendah. Domba pejantan mampu mencapai bobot antara 110 -130 kg, sedangkan domba betina dapat mencapai bobot hidup antara 80 -110 kg.

Sebagian domba Dorper ada yang kepalanya berwarna hitam, dan ada juga yang keseluruhan tubuhnya berwarna putih. Baik Domba Dorper berkepala putih maupun berkepala hitam, keduanya memiliki kualitas yang sama dalam hal mutu.

***

Referensi: Dispeterikan Kabupaten Magelang.

Facebook Comments Box

Pos terkait