Perbedaan ukuran ban ini memiliki alasan tersendiri. Roda belakang berperan sebagai penggerak motor untuk percepatan. Sementara roda depan berperan sebagai pengendali motor dalam menentukan arah jalan. Hal tersebut membuat beban pada roda belakang lebih besar dibandingkan roda depan.
Perbedaan fungsi antara ban belakang dengan ban depan membuat tekanan angin ban juga harus disesuaikan agar dapat digunakan dengan nyaman saat berjalan. Kurangnya tekanan angin bisa membuat motor jadi oleng, bahkan bisa mengalami kecelakaan pada saat dikendarai dalam kecepatan tinggi.
Untuk sepeda motor matic, biasanya memiliki bobot yang ringan. Maka tekanan angin untuk roda depan motor matic sekitar 28 hingga 30 psi. Hal tersebut berarti tekanan 28 psi aman digunakan saat berkendara sendiri, sedangkan tekanan 30 psi untuk berboncengan atau membawa beban berat. Untuk roda belakang motor matic, bisa menggunakan tekanan angin sekitar 31 – 33 psi. Tekanan angin 31 psi untuk berkendara sendiri dan 33 psi adalah jika berboncengan atau saat membawa beban berat.
Untuk motor bebek, sedikit berbeda dari motor matic. Motor bebek juga memiliki bobot rata-rata yang cenderung sama. Maka tekanan angin pada roda depan motor bebek sekitar 29 hingga 30 psi. Hal tersebut berarti tekanan 29 psi aman digunakan saat berkendara sendiri, sedangkan 30 psi saat berboncengan atau membawa beban berat. Untuk roda belakang motor bebek, bisa menggunakan tekanan angin sekitar 31 – 33 psi. Tekanan angin 31 psi untuk berkendara sendiri dan 33 psi adalah jika berboncengan atau saat membawa beban berat.
Untuk jenis motor sport tentunya memiliki beban yang lebih berat. Jika dikendarai sendiri maupun berboncengan, tentunya akan menambah beban pada motor sport. Untuk jenis motor sport, tekanan anginnya sekitar 32 sampai 34 psi untuk ban depan, sementara roda belakang 39 – 41 psi. Angka-angka tekanan tersebut untuk motor dikendarai sendiri maupun berboncengan.
Nitrogen atau Angin Biasa?
Di bengkel ban biasa, pengisian angin untuk ban motor umumnya menggunakan kompresor. Udara yang digunakan tentunya berupa angin biasa yang mengisi ruang pada ban untuk menjaga tekanannya menjadi stabil. Namun, penggunaan udara biasa cukup terpengaruh saat ban digunakan untuk jarak jauh atau saat suhu tinggi akibat cuaca panas.
Pada saat ini, ada bengkel dan toko ban motor yang menawarkan nitrogen sebagai isi tekanan angin. Berdasarkan pengalaman empiris, nitrogen memiliki stabilitas lebih baik dan lebih tahan terhadap suhu yang tinggi. Tekanan angin akan bertahan lebih lama, meski cuaca sedang panas karena kandungan nitrogen lebih tahan lama proses penguapannya.
Untuk perjalanan jauh, nitrogen sangat dianjurkan, karena suhu ban bisa meningkat cukup tinggi. Dengan demikian, ban akan lebih awet, terutama untuk ban tubeless (tanpa ban dalam) yang kini menjadi ban bawaan motor baru untuk beberapa pabrikan motor.
Untuk hasil yang maksimal, sebaiknya dilakukan pengurasan angin pada ban motor, kemudian ganti dengan full nitrogen untuk ban motor.
***
Referensi: planetban.com