Daun kelor terutama jenis Moringa oleifera yang dikenal sebagai tumbuhan berkhasiat telah diteliti manfaatnya sebagai suplemen pakan kambing. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Jurusan Peternakan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Nursyam Andi Syarifuddin dalam Kuliah Umum Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada pertengahan tahun 2022 lalu (21/6/2022).
Nursyam menerangkan, daun kelor juga memiliki sebutan berdasarkan manfaatnya, misalnya mother’s best friend atau teman ibu terbaik karena manfaat daun kelor yang dapat meningkatkan produksi ASI (air susu ibu). “Daun kelor ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi ASI, terutama untuk ibu-ibu yang sedang menyusui atau laktasi yang mana sama manfaatnya dengan daun katuk. Dalam beberapa penelitian daun kelor juga digunakan untuk pakan ternak perah, misalnya pada kambing maupun sapi untuk meningkatkan produksi susunya,” jelasnya.
Ada pula yang menyebut daun kelor sebagai miracle vegetable atau sayur ajaib. Ini karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Kemudian ada juga yang menyebutnya dengan nama miracle tree atau pohon ajaib, sebab manfaatnya luar biasa banyak dan kandungan nutrisinya tinggi. Manfaat dan kandungan nutrisi daun kelor yang tinggi dan lengkap ini menjadikannya berbeda dengan tumbuhan lain.
Menilik komposisi daun kelor sebagai pakan ternak, Nursyam menerangkan bahwa kandungan nutrisinya seperti Kadar Air (KA) sebesar 9,53 %, dengan Protein Kasar (PK) 30,23 % sehingga ini cukup tinggi. Kemudian lemaknya sekitar 6,50 %, Abu 7,64 % dan seterusnya.
Walaupun daun kelor mengandung antinutrisi berupa tanin, tetapi kandungannya cukup rendah yakni 2,02 %. Konsentrasi atau kandungan antinutrisi tersebut untuk ternak ruminansia dapat diabaikan, sebab tidak akan banyak berpengaruh.
Meskipun tannin adalah zat antinutrisi, tapi untuk ruminansia bisa diabaikan, sehingga peternak di daerah tertentu justru memanfaatkan daun kelor sebagai sumber hijauan 100 %. Hal ini telah dilakukan seperti di wilayah NTB (Nusa Tenggara Barat). Di sana daun kelor bahkan menggantikan rumput. Hal yang demikian ternyata juga dilakukan di India.
“Namun untuk saat ini di Indonesia belum banyak dilakukan budidaya kelor sehingga belum bisa digunakan 100 %, tapi daun kelor tetap memungkinkan untuk digunakan 100 %,” papar Nursyam.
Nursyam mengaku, bahwa dalam penelitiannya ia terkendala jumlah daun kelor, sehingga ia tidak bisa menggunakan kelor sebagai pengganti hijaun secara utuh. Oleh sebab itu, ia memanfaatkannya dalam bentuk pakan suplemen.
Adapun manfaat daun kelor sebagai bahan pakan ternak ini ialah bisa meningkatkan PBB (pertambahan bobot badan) terutama pada kambing. Dari peningkatan bobot badan ini, otomatis pendapatan peternak bisa meningkat.
Manfaat spesifik daun kelor pada ternak adalah meningkatkan daya cerna pakan, sehingga Nursyam menggunakan daun kelor ini sebagai pakan suplemen guna melengkapi nutisi pakan hijauan terutama rumput alam yang biasa digunakan pada kambing.
Ia pun fokus ke reproduksi terutama untuk kualitas sperma pejantan, dan dari hasil penelitian ini ternyata daun kelor bisa meningkatkan libido dan kaulitas sperma pejantan kambing PE (Peranakan Etawa), sama halnya dengan sapi bali di peneltian S3-nya.
“Saya sudah menggunakan suplemen pakan dari daun kelor pada kambing, dan ini berhasil meningkatkan libido serta kualitas spermanya. Bahan-bahan ini adalah sebagai acuan, bahan bakunya bisa dimodifikasi dan yang terpenting di dalam pembuatan pakan suplemen ini tersedia sumber protein, energi, vitamin dan mineral,” terang Nursyam.
***
Referensi: Troboslivestock.com