Upaya Menjaga Agar Jajanan Anak Sekolah Tetap Aman

Sosialisasi pangan aman pada anak sekolah. Foto: HS/DPPGK/Swara.

Dalam rangka mewujudkan sekolah sehat karena maraknya jajanan sekolah yang tidak bergizi dan sifatnya merusak pertumbuhan dan perkembangan anak, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul melalui Bidang Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pangan Aman pada Jajanan Anak Sekolah. Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pembinaan sekolah sehat di Kabupaten Gunungkidul.

Sekolah sesungguhnya memiliki peran penting dalam pencapaian kesehatan masyarakat, terutama kesehatan siswa sekolah melalui proses kontrol konsumsi siswa terhadap jajanan pangan. Sekolah juga merupakan institusi yang dapat menciptakan pembelajaran, pertumbuhan, dan perkembangan peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karenanya kemampuan hidup sehat peserta didik dan lingkungan pendidikan yang sehat, perlu diwujudkan dan menjadi tujuan penyelenggaraan kesehatan sekolah. Dalam konteks lingkungan pendidikan yang sehat maka makanan jajanan anak sekolah yang aman,bermutu dan bergizi menjadi suatu keharusan.

Bacaan Lainnya

Berkaitan dengan hal tersebut, Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi Pangan Aman di berbagai sekolah se-Kabupaten Gunungkidul. Masing-masing kecamatan mengirimkan dua sekolah meliputi satu Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk acara sosialisasi. Sosialisasi diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari siswa, komite sekolah, perwakilkan guru dan karyawan, wali dari siswa, dan pedagang. Narasumber berasal dari Dinas Pertanian dan Pangan dan BPP di kecamatan tersebut. Materi yang disampaikan yaitu “5 Kunci Keamanan Pangan untuk Anak Sekolah” dan “Ciri-Ciri Pangan yang Berbahaya untuk Dikonsumsi”.

Kegiatan sosialisasi ini telah dilaksanakan di beberapa sekolah di Gunungkidul, yaitu tanggal 17 Juli 2019 di SMP N 3 Tepus, tanggal 18 Juli 2019 di SD N Purwodadi I, tanggal 19 Juli 2019 di SD Ngawen III, tanggal 22 Juli 2019 di SD Karangasem, dan pada tanggal 23 Juli 2019 di SMP Muhammadiyah Grogol.

Sebelum melakukan sosialisasi, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan mengambil sampel makanan jajanan anak sekolah dari pedagang-pedagang untuk diuji kandungan boraks, formalin, methanyl yellow, dan rhodamin B. Setelah diuji kandungannya petugas Dinas Pertanian dan Pangan menyampaikan hasil dari makanan yang diuji tersebut pada saat sosialisasi. Hal ini sebagai bahan evaluasi bahwa makanan yang terlihat baik belum tentu bermutu dan belum tentu diolah dengan bahan yang aman. Sehingga, para siswa diharapkan dapat lebih selektif dan hati-hati dalam memilih jajanan di sekolah.

Pihak sekolah dan pedagang juga diharapkan dapat menyediakan atau menjual makanan untuk siswa yang aman, bermutu, dan bergizi. (HS/DPP-GK/Bara).

Facebook Comments Box

Pos terkait