Angkutan Guyub Rukun

Angkutan perdesaaan Gunungkidul. Foto: Kandar.

Di Gunungkidul masih dapat dijumpai angkutan penumpang yang menggunakan mobil bak terbuka. Belakangan, intensitas penggunaan jasa transportasi khas dusun ini sepertinya memang semakin berkurang, namun belum hilang sepenuhnya.

Sore kemarin sepulang dari kerja, saya berpapasan dengan rombongan sedulur Gunungkidul naik truk engkel berhenti sejenak di sebuah persimpangan lampu APILL atau bangjo. Sepertinya beliau-beliau ini dari wilayah selatan hendak menjenguk sanak saudara sekampung yang sedang sakit opname di rumah sakit.

Bacaan Lainnya

Nampak suasana numpak truk guyub rukun dan kompak. Meski tak tersedia fasilitas komplit audio visual dan AC layaknya di moda transportasi carteran seperti elf, namun situasinya tak kalah seru.

Layanan jasa transportasi dengan trayek pendek ini umumnya ada dan berasal dari wilayah pinggiran di luar pusat kota kabupaten. Sedulur pemilik armada ‘buka’an’, selain melayani angkutan barang, jika diminta dengan senang hati akan melayani hajat bepergian sanak kadang yang hendak menjenguk orang sakit, takziah, pengajian, pikenik di destinasi wisata lokal, arisan trah, nonton pentas seni/ hiburan, ngluru manten, ke pasar, dan lain-lain.

Soal ongkos, pemilik engkel nyaris tak perlu tawar menawar berbelit. Hasil umbuk, iuran, patungan atau bantingan para penumpang berapapun jumlahnya asal cukup untuk beli solar dan rokok Djarum atau Dang Garam langsung gass otewe.

Maaf, saya ndak mau debat soal UU lalu lintas jalan raya lho ya. Hehe….

Oh iya, sekiranya dugaan saya benar soal tujuan rombongan tadi, semoga sedulur yang dijenguk segera sembuh dari sakit. Rombongan engkel sarat muatan itu juga kembali ke tempat semula tanpa ada aral menghadang. Amiin…

****
Facebook Comments Box

Pos terkait