Asal-Mula Hari Buruh: Apa yang Diperingati dan Diperjuangkan?

Unjuk rasa salah satu serikat pekerja di Indonesia. Dok: idntimes
Unjuk rasa salah satu serikat pekerja di Indonesia. Dok: idntimes

Para buruh (di Indonesia disebut pekerja) di seluruh penjuru dunia pada hari ini memperingati Hari Buruh atau dikenal juga dengan sebutan May Day. Mungkin masih bertanya-tanya sebenarnya apa itu May Day. May Day adalah hari ketika para buruh dan serikat pekerja turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah dan pemilik perusahaan.

Sejenak, mari berhenti berpikir tentang kerepotan di jalan atau kemacetan titik kumpul di pusat kota yang mungkin timbul akibat aksi protes buruh. Mari menelisik ke belakang dan memahami sejarah dan perjuangan May Day, sehingga kita lebih bijak memberikan penilaian terhadap buruh dan peringatan hari buruh.

Bacaan Lainnya

Apa itu May Day?

May Day adalah hari libur di banyak kota di dunia. Hari libur ini memiliki banyak arti untuk banyak orang. Untuk beberapa orang, hari ini adalah waktu untuk merayakan musim semi. Sedangkan bagi yang lain, ini adalah hari untuk mengenang para pekerja di seluruh dunia.

Asal-usulnya berasal dari penanggalan kuno Inggris Saxon. Dan saat ini, 1 Mei telah menjadi hari bagi kelompok-kelompok buruh dan kelompok protes lainnya untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Mengapa Orang Berlibur pada May Day?

Pada akhir abad ke-19, May Day menjadi hari yang dikaitkan dengan perjuangan hak-hak pekerja. Pada 1886, empat orang ditembak mati oleh polisi Chicago saat mereka sedang melakukan protes menuntut pemberlakuan delapan jam kerja.

Kemudian, pada 1889, sebuah kelompok di Paris memutuskan May Day menjadi hari spesial untuk mengenang empat orang yang ditembak itu.

Apa yang Dituntut pada May Day?

Protes yang dilakukan biasanya berkisar dari keinginan akan upah yang lebih baik, transportasi umum yang lebih baik sampai menentang perdagangan bulu binatang.

Beberapa kelompok ingin melihat berakhirnya globalisasi dan utang pada dunia ketiga. Dengan kata lain, mereka ingin melihat kekuatan perusahaan perdagangan besar dan pedagang kecil tersebar lebih adil di seluruh dunia.

Siapa Saja Kelompok yang Terkenal Itu?

Wombles:

Ini adalah kelompok anarkistis yang asal-usulnya di Italia. Tidak ada sistem kepemimpinan dan strategi gerakan tertentu yang disepakati dalam pertemuan. Kelompok ini menyebut diri mereka Wombles yang berasal dari White Overall Movement Building Liberation through Effective Struggle, sebuah gerakan anti-kapitalisme. Mereka mengenakan kostum serbaputih dalam setiap aksi protes.

Massa Kritis:

Adalah kelompok bersepeda yang menginginkan fasilitas angkutan umum lebih baik dan berkurangnya orang-orang yang bergantung pada kendaraan (mobil) pribadi. Mereka bersepeda di sekitar Kota London pada Jumat pekan terakhir setiap bulan dan secara reguler melakukan aksi protes yang sama di kota-kota lain.

Kongres Persatuan Pekerja:

Ini adalah kelompok induk dari banyak serikat pekerja di Inggris yang menjaga hak-hak pekerja di tempat kerja. Kelompok ini merayakan May Day secara damai untuk menandai hari libur pekerja tradisional.

Aksi Hewan London:

Adalah kelompok pembebasan hewan yang berkampanye melawan perdagangan bulu binatang, penelitian pada hewan, dan olahraga berdarah.

Tentu saja ada banyak kelompok lain yang tersebar di seluruh dunia yang punya bermacam-macam cara untuk merayakan May Day.

Hari Buruh di Indonesia

Indonesia pada tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei. Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis.

Semasa pemerintahan Orde Baru, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.

Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori “membahayakan ketertiban umum”.

Di Indonesia, tanggal 1 Mei secara resmi ditetapkan sebagai libur nasional sebagai hari buruh mulai tahun 2014 lalu. Aksi turun ke jalan untuk penyampaian aspirasi menuntut perbaikan kesejahteraan pekerja biasanya dilakukan di kota-kota besar.

***

Referensi: wikipedia dan tempo.co

 

Facebook Comments Box

Pos terkait