SEPUTARGK.ID – Kegiatan vaksinasi Covid-19 secara massal yang diselenggarakan Lingkar Komunitas Gunungkidul pada Sabtu (18/9/21) diserbu masyarakat luas dari berbagai kalangan. Kegiatan vaksinasi yang dijadwal dari jam 08.00 sampai 19.00 WIB pada akhirnya diperpanjang sampai pukul 21.00 WIB. Semua peserta yang telah mendaftar dan masuk antrian tetap mendapatkan layanan vaksinasi.
Koordinator Lingkar Komunitas Gunungkidul Stefanus Sujoko mencatat, sebanyak 2.112 warga yang menerima vaksin Sinovac dosis pertama. Ia menambahkan program vaksinasi massal yang difasilitasi Kodim 0730 Gunungkidul dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul ini didukung sebanyak 20 komunitas dan organisasi kemasyarakatan di Gunungkidul dan Kota Yogyakarta.
“Antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi sungguh luar biasa. Warga yang hadir dari berbagai kalangan, dari anggota komunitas maupun masyarakat umum. Mereka datang dari informasi dan ajakan yang disebarluaskan oleh anggota komunitas,” kata Sujoko.
“Informasi dan ajakan yang dilakukan teman-teman anggota komunitas ternyata sangat efektif untuk menggerakkan warga. Masyarakat tidak ragu-ragu untuk mengikuti vaksinasi. Syarat untuk vaksinasi juga sangat jelas, terbuka untuk semua warga negara Republik Indonesia. Artinya tidak dibatasi hanya bagi penduduk yang ber-KTP atau KK Gunungkidul saja, yang penting warga Republik Indonesia,” lanjut Sujoko.
“Acara vaksinasi yang digelar pada hari Sabtu atau hari libur kerja juga berpengaruh. Ini sudah kami bahas pada saat persiapan, karena sebagian besar warga yang disasar adalah para pekerja swasta, pedagang, pelaku usaha kecil, petani, tukang, dan para pekerja informal. Mereka tidak harus ijin meninggalkan kerjaan, atau setidaknya dapat mengatur waktu bagi para pekerja informal agar bisa ikut vaksinasi,” tambahnya.
“Menyasar warga masyarakat yang berdomisili Gunungkidul memang harus mempertimbangkan kemudahan administrasi mengikuti vaksinasi. Tidak harus ribet mengisi aplikasi online, karena tidak semua warga terbiasa sistem online. Peserta vaksinasi cukup membawa copy KTP atau KK bagi warga yang berusia di bawah 17 tahun. Selebihnya proses pendataan ke aplikasi online dilakukan oleh tenaga dari Kodim 0730 dan Dinkes Gunungkidul,” lanjut Sujoko.
Membludagnya warga masyarakat yang datang pada kegiatan vaksinasi ini sempat membuat panitia dari dari Lingkar Komunitas Gunungkidul kaget dan kuwalahan. Karena diperkirakan tidak bisa terlayani, pada siang hari, sekitar 50 peserta yang ber-KTP Gunungkidul dialihkan oleh panitia untuk mengikuti program vaksinasi warga kalurahan yang digelar oleh DP3AKBPMD Kabupaten Gunungkidul di Taman Budaya Siyono.
Gerakan yang dilakukan oleh Lingkar Komunitas Gunungkidul ini memang menarik. Pencapaian vaksinasi yang dilakukan secara reguler oleh fasilitas kesehatan baik itu puskesmas, klinik, maupun rumah sakit yang ada di wilayah Gunungkidul memang sulit mencapai target percepatan vaksinasi Covid-19 yang telah diinstruksikan oleh Presiden maupun Gubernur DIY. Karena itu, kegiatan vaksinasi massal yang digelar oleh instansi lain non kesehatan, pihak swasta, komunitas dan organisasi kemasyarakatan perlu terus didorong sebagai usaha bersama memerangi pandemi Covid-19.
“Meski sempat deg-degan, kami sangat bergembira karena bisa melayani sekitar 2.000-an warga bisa mendapatkan vaksin Covid dosis pertama. Kerja keras yang dilakukan teman-teman anggota Lingkar Komunitas ini sesungguhnya bukti nyata, bahwa masyarakat bersedia dan mampu gugur gunung mempercepat proses vaksinasi Covid-19. Tujuannya tentu agar semua bisa kembali bekerja dan beraktivitas meski dalam situasi yang berbeda tentunya,” pungkas Sujoko.
Faktor kunci tergeraknya masyarakat untuk mengikuti vaksinasi massal adalah peran penting para anggota komunitas yang memberikan informasi dan mengajak orang terdekatnya baik itu keluarga, teman, atau masyarakat umum di sekitarnya. Di tengah situasi simpang-siur informasi tentang Covid-19 dan vaksinasinya, maka ajakan dari orang terdekat memang menjadi efektif.