Hasil Temu Lapang panen padi pada kegiatan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) Padi pada Kelompok Tani Maju Dusun Sambirejo Desa Watusigar Kecaman Ngawen Kabupaten Gunungkidul menunjukkan hasil yang meningkat. Anggota kelompok tani mampu menanam padi dan memanennya pada MT II (musim tanam II), dari kebiasaan semula belum menanam padi pada MT II. Keberhasilan tersebut tak lepas dari adanya fasilitasi dari pemerintah berupa pengadaan pengairan sumur bor, perpompaan, dan pembuatan saluran air dan bak tampungan.
Temu lapang pada Jumat (21/6/19) lalu dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Ir. Bambang Wisnu Broto beserta staf, Plh Kepala BPTP Balitbangtan Yogyakarta Agung Iswadi, M.Sc beserta para peneliti dan staf, Camat Ngawen dan staf, Penyuluh Pertanian Kecamatan Ngawen, Perwakilan Koramil Ngawen, Perwakilan Polsek Ngawen dan para anggota Kelompok Tani Maju Dusun Sambirejo Desa Watusigar Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul.
Kelompok Tani Maju pada tahun 2018 lalu telah mendapatkan bantuan sarana irigasi berupa pompa, bak penampung dan saluran air. Sarana irigasi tersebut diberikan oleh BPTP Balitbangtan Yogyakarta dijadikan sebagai sarana ungkit untuk menanam padi pada MT II (mareng), melalui kegiatan PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) PADI. Pola tanam yang semula diterapkan petani adalah Padi-Palawija/Sayuran-Palawija/Sayuran-Bero berubah menjadi PADI-PADI-PALAWIJA/SAYURAN di tahun 2019.
Ketua Kelompok Tani Maju Suryadi mengatakan, anggota kelompok tani merasa bersyukur dan bahagia karena sudah dapat menanam dan panen padi pada MT II. Ini pertama kalinya penamanan padi pada MT II. Ia melaporkan, hasil ubinan varietas Inpari 42 sebanyak 5,4 ton/ha, Inpari 19 sebanyak 5,3 ton/ha, Sidenuk 4,2 ton/ha, Inpari 24 sebanyak 3,8 ton/ha, dan Inpari 30 sebanyak 5,2 ton/ha.
Agung Iswadi MSc, selaku Plh Kepala BPTP Balitbangtan Yogyakarta menekankan, agar petani menjaga kemandirian benih, memenuhi kebutuhan benih padi sendiri melalui pertanaman padi yang ada. Sebelumnya, Ir Retno Dwi Wahyuningrum MS juga berpesan agar sarana irigasi dikelola dengan baik dan menjadi aset yang terus berkembang untuk mendukung kegiatan petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul juga mengingatkan agar petani konsisten menerapkan teknologi, memanfaatkan sarana pertanian secara optimal dan menjaganya. Menurutnya, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul akan selalu memperhatikan, membantu dan mengawal aktivitas petani.(RY/DispertanGk/Bara).