Beberapa waktu yang lalu penulis jalan-jalan ke negeri Thailand yang dikenal sebagai negara yang sukses mengembangkan pertaniannya. Bahkan, saat ini hasil pertanian berupa buah dengan cap “Bangkok” dikenal memiliki kualitas yang bagus dari rasa ataupun bentuknya.
Penulis sempat mengunjungi beberapa tempat wisata di sana. Sepanjang perjalanan sambil melihat beberapa lahan pertanian terhampar. Secara geografis saya merasakan kondisi Thailand tidak berbeda jauh dengan tempat kita.
Menurut beberapa sumber terpecaya, petani di Thailand itu mempunyai kemerdekaan yang kuat terutama dalam hal untuk menentukan harga produk pertaniannya. Misalnya saja untuk menjaga kestabilan harga dan produksi yang melimpah mereka punya cara yaitu dengan cara hasil pertanian yang surplus dimusnahkan digiling, sehingga suplai demand-nya stabil.
Pemerintah Thailand tidak memiliki campur tangan dalam menentukan harga jual produksi tani. Mereka hanya bertugas menyediakan sarana produksi pertanian (saprodi), seperti: pupuk, insektisida dan kredit untuk petani.
Tak hanya itu, Pemerintah Thailand juga memberikan dukungan dan memajukan lembaga penelitian, dana yang dikucurkan oleh pemerintah untuk lembaga penelitian jangan dibandingkan dengan di tempat kita.
Salah satu produk pertanian yang akan kita bahas adalah rumput pakchong, yang sedang ngetrend dikalangan petani kita. Rumput pakchong merupakan jenis rumput hibrid yang pertama kali ditanam oleh Prof. Dr. Krailas di daerah Pak Chong, Thailand.
Beberapa fakta tentang Rumput Pakchong antara lain:
- Perbandingan Nutrisi
Kandungan protein rumput pakchong disebut lebih tinggi dari rumput taiwan dan rumput odot. Rumput pakchong mengandung 16,45 persen protein, rumput Taiwan 13 persen, sedangkan rumput odot hanya 11,6 persen.
- Kapasitas Produksi
Pada kapasitas produksi, rumput pakchong juga lebih unggul daripada dua jenis rumput lainnya di mana memiliki kapasitas produksi 1500 ton/ha/tahun. Berbeda dengan rumput taiwan yang hanya 400 ton/ha/tahun dan rumput odot yang hanya mencapai 350 ton/ha/tahun Dengan begitu Anda bisa melihat, bahwa rumput pakchong memiliki produktivitas tinggi dengan kualitas yang tinggi pula.
- Perbandingan dengan Spesies yang Sama
Secara saintifik, rumput pakcong memiliki jenis spesies yang sama dengan napier taiwan dan napier india. Namun, di atara ketiga jenis tersebut, pakchong dianggap paling mampu menghasilkan pangan langsung untuk peternak dibanding dengan jenis rumput lain.
- Ciri Khas Rumput Pakchong
Rumput pakcong memiliki umur yang panjang, yaitu bisa tumbuh mencapai 9 tahun dan bisa dipanen setiap 40 sampai 50 hari. Uniknya, jenis rumput ini hanya perlu disiram seminggu sekali ketika berada di musim kemarau. Selain itu, rumput jenis ini juga tidak berduri sehingga akan menyebabkn palabalitas tinggi.
Sebagai peternak saya berupaya untuk menekan biaya produksi dengan cara menanam rumput di kebun sekitar kandang, sehingga tidak perlu ongkos untuk rumput bisa sampai ke kandang. Rumput pakchong tidaklah sulit dibudidayakan di daerah kita Gunungkidul, bahkan sangat cocok dan bisa tumbuh dengan subur. Dibawan ini saya bagikan pengalaman saya sendiri cara untuk budidaya rumput Pakchong.
- Pemilihan Bibit
Bibit saya beli secara online, karena di lingkungan saya masih sulit di dapatkan, belum banyak yang menanam. Boleh dikatakan saya adalah pelopor menanam rumput pakchong di daerah saya. Nah untuk itu pilihlah bibit rumput Pakchong yang terbaik agar mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
- Persiapan Lahan
Lakukan penggemburan tanah terlebih dahulu dengan dicangkul atau ditraktor agar kandungan unsur hara di dalam tanah dapat merata, bila perlu tambahkan pupuk sangkar untuk menambah nutrisi tanah.
Waktu yang dianjurkan untuk mengolah lahan ini yaitu diakhir musim kemarau atau menjelang musim hujan tiba. Kemudian bersihkan lingkungan sekitar tanam dari sisa tanaman sebelumnya. Jika usia tanaman mencapai 2 hingga 3 minggu berikan pupuk Urea dengan dosis 500 kg/ha.
- Jarak Tanam Yang Ideal
Jarak tanam yang diperlukan untuk menanam rumput pakchong ini sama halnya dengan tanaman rumput gajah pada umumnya., ideal umumnya membutuhkan jarak yang berukuran 30 x 50 cm. Kemudian tanamlah bibit rumput pakchong tersebut dengan posisi miring 30 derajat agar akar dapat tumbuh dengan mudah.
- Cara Menanam Rumput Pakchong
Cara budidayanya cukup mudah karena dalam penanamannya dapat dilakukan disegala musim serta dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada lahan hutan kecil. Fisik dari rumput Pakchong ini dapat tumbuh hingga mencapai 5 meter serta kondisi daun dan juga batangnya tidak ditumbuhi bulu-bulu halus.
Batangnya tak berbulu dan tidak gatal, sehingga rumput Pakchong lebih disukai oleh hewan ternak karena tidak membuat gatal saat dikonsumsi. Proses perawatannya pun tidak terlalu sulit, misalnya pada saat musim kemarau tiba maka penyiraman dapat dilakukan satu kali dalam seminggu.
Hasil panen rumput pakchon sangat berlimpah, pasalnya pada lahan seluas 1 ha akan menghasilkan sekitar 450 hingga 600 ton per hektarnya dan biasanya dapat dijadikan sebanyak 30 ekor sapi setiap tahunnya.
Karena rumput Pakchong memiliki akar yang cukup dalam maka dalam waktu satu tahun rumput yang berasal dari Thailand ini dapat dipanen hingga 3 kali.
Demikian temen-temen petani, pengalaman saya menanam rumput pakchong