Kenali Gejala Stres dan Segeralah Beranjak Mengatasi

Setiap orang pasti pernah mengalami stres, yang paling penting adalah segera beranjak dan mampu mengatasinya.

Setiap orang sepertinya tak ada yang dapat menghindari stres dalam kehidupan. Entah Si Suto atau Noyo yang rumahnya emplek-emplek dinding bambu sampai Si Ardi anak pejabat teras kabupaten atau Si Tony anaknya pemborong besar di kabupaten. Semua pasti penah menghadapi stres dengan berbagai masalahnya sendiri-sendiri. Namun, yang sesungguhnya sangat penting adalah, bagaimana kita mengadapi stres tanpa terkena dampak yang merugikan.

Apa sih dampak stres? Berdasarkan buku Pedoman Kesehatan Jiwa dari Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes, stres adalah reaksi seseorang, baik secara jasmani maupun kejiwaan apabila ada tuntutan terhadap dirinya. Stres berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan. Reaksi seseorang terhadap stres juga berbeda-beda.

Apa reaksi yang bisa muncul? Reaksi yang bersifat jasmani, yaitu: jantung berdebar-debar, otot tegang, sakit kepala, migren, sakit perut (kembung, perih dan mencret), letih dan lelah, gangguan makan (tak nafsu makan atau makan berlebihan). Sedangkan reaksi yang bersifat kejiwaan yakni: cemas, kuatir berlebihan, takut, mudah tersinggung, sulit memusatkan pikiran atau perhatian, bersifat ragu-ragu atau merasa rendah diri, merasa kecewa, pemarah dan agresif. Pada tahap yang lebih berat dan berlangsung lama, stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, asma, serangan jantung, stroke, dan gangguan jiwa.

Apa iya sih hidup yang ideal itu lempeng-lempeng aja tanpa ada beban permasalahan? Gimana nggak stres, lha wong hasil panenan kacang tanah dan gaplek ludes dirayah munyuk hutan Sodong? Gimana nggak stres, ini saya pengennya hajatan anak sederhana saja, tapi tetangga-tetangga pada ngrasani dasar keluarga pelit, mosok nikahkan anak satu-satunya saja garing nggak ada hiburan? Saya sudah pusing nih, di sekolah sering diejek terus sama teman-teman gara-gara pakaian lusuh, karena berangkat ke sekolah naik angkudes bareng bakul yang mau jualan di Pasar Argosari. Saya sudah stres berat, gara-gara naik motor butut sang pacar makin menjauh. Lantas, bagaimana cara mengatasi stres?

Banyak cara untuk mengatasi stres. Antara lain dengan memelihara kesehatan fisik dengan makanan yang gizinya seimbang, istirahat yang cukup, berolah raga teratur, jangan merokok dan hindari narkoba. Selain itu, setiap perubahan itu menimbulkan stres. Karena itu, jangan membuat beberapa perubahan besar dalam waktu yang berdekatan. Seperti pindah rumah, pindah kerja, menikahkan anak, dan sebagainya. Berikan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang baru.

Stres dapat juga diatasi dengan berpikir positif, pergi menikmati hiburan, melaksanakan kegiatan yang kita sukai seperti memancing, berkebun, dan menyanyi. Kegiatan ini dapat mengurangi dampak negatif dan stres. Jadi, segeralah bangkit dan tidak berlarut-larut hidup dalam keadaan stres.

Apabila masih belum bisa beranjak dari kondisi stres, mengobrol atau curhat dengan kerabat atau teman yang dapat dipercaya juga dapat menurunkan tensi stres dan jalan mencari solusi. Berdiam diri, enggan beranjak justru dapat memperparah kondisi. Ini dapat menjadi pemicu kondisi makin sulit terkendali.

Ngobrol atau curhat sesungguhnya menjadi sarana pelepasan “energi negatif” pendorong stres. Dengan mampu ngobrol atau curhat sesungguhnya sudah mampu berjalan separuh perjalanan dari suasana stres, jalan separuhnya lagi menjadi ringan karena titik terang sudah ada di depan jalan.

Facebook Comments Box

Pos terkait