Mahasiswa UNY Ciptakan Inovasi Baru Berantas Buta Aksara Melalui ‘Gamelan Literasi’

Mahasiswa UN yang tergabung dalam Tim PKM saat menjalankan program Gamelan Literasi. (Wisnu)
Mahasiswa UN yang tergabung dalam Tim PKM saat menjalankan program Gamelan Literasi. (Wisnu)

SEMIN,– Tingkat buta aksara di Kabupaten Gunungkidul masih tergolong tinggi, khususnya di Kecamatan Semin. Rerata usia penyandang buta aksara di wilayah tersebut antara 45-60 tahun. Hal tersebut terjadi karena interaksi literasi masyarakat tersebut masih tergolong rendah. Secara umum masyarakat di wilayah setempat mendapatkannya hanya ketika duduk di Sekolah Rakyat (SR).

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yakni Hanna Taqiyya Maudi (Pendidikan Luar Sekolah/2014), Sri Wulansari (Pendidikan Luar Sekolah/2014), Refiena Nur (Pendidikan Luar Sekolah/2015), Wisnu Prawijaya (Teknologi Pendidikan/2015), dan Aji Saputra (Pendidikan Bahasa Jawa/2015) serta dosen pendamping, Fitta Ummaya Santi, M.Pd membuat sebuah program pemberantasan buta aksara.

Program digagas atas dasar kepedulian sosial dan untuk mendukung Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Program tersebut bernama Gamelan Literasi.

Salah satu penggagas program, Wisnu Prawijaya, menjelaskan, Gamelan Literasi merupakan sebuah inovasi baru dalam upaya pemberantasan buta aksara. Konsep program mengkolaborasikan antara proses pembelajaran dengan kebudayaan lokal yaitu gamelan.

“Diawali dengan melihat notasi dan teks lancaran gamelan kemudian mendengarkan bunyi lancaran disertai dengan bermain galeman. Kemudian, menulis kembali notasi dan lancaran dengan pendampingan dari tim,” rinci Wisnu mengurai teknis program yang dijalankan.

Lanjutnya, berbekal semangat warga belajar agar lancar ing aksara, lestari ing budaya, tim berharap dapat memberantas buta aksara dan melestarikan seni kebudayaan yang ada di masyarakat yaitu gamelan.

“Gamelan Literasi menjadi inovasi baru memberantas buta aksara dengan memadukan kebudayaan lokal. Semoga program ini mampu memberikan dukungan nyata kepada pemerintah dalam menyukseskan GIM sehingga tidak ada lagi warga buta aksara di Indonesia,” Harap Wisnu.

Facebook Comments Box

Pos terkait