Dalam rangka memotivasi petani agar mau bertanam kedele dan shorgum, BPTP Yogyakarta bersama Dinas Pertanian dan Pangan telah menyelenggarakan demplot penanaman Turiman (Tumpangsari Pertanaman) Pajalesho (Padi Jagung Kedele Shorgum) secara serentak bersamaan tanam dalam satu hamparan. Lokasi demplot di Poktan Sadar Karya, Sumberwojo, Sidorejo, Ponjong.
Dalam kegiatan monitoring yang dilakukan Dinas Pertanian Gunungkidul dan BPTP Yogyakarta pada 18 Mei 2020 lalu, diperoleh informasi bahwa demplot diperkirakan akan bisa panen dalam musim tanam bersamaan padi jagung kedele dan shorgum di MT II tahun 2020. Ketua Poktan Adi Sutrisno menerangkan, waktu tanam telah dimulai pada tanggal 3 April 2020 dengan luasan demplot 2 ha.
Dalam demplot tersebut, paket teknologi yang diterapkan meliputi: a. Varietas Unggul (Padi Inpari 42, Inpari 43, Inpari 24 dan Situ Bagendit; Jagung P36, Bisi 2 dan NK 212; Kedelai Dega1 serta Shorghum Manis Bioguma); b. Berbagai pola dan Sistem tanam Tumpangsari Tanaman Padi jagung Kedelai dan Shorghum (Turiman Pajalesho); dan c. Rekomendasi Dosis Pemupukan menurut Katam Terpadu.
Kegiatan ini merupakan demplot pengembangan pola tanam mendukung peningkatan IP di lahan kering tadah hujan (Validasi Katam Terpadu).
Berdasarkan hasil monitoring diperoleh informasi kegiatan pengembangan IP Padi seluas 2 ha, dengan pola tanam Pajale (Validasi Katam) seluas 2,8 ha, serta Kajian Turiman Pajalesho seluas 2 ha di lahan tadah hujan wilayah kec. Ponjong, Kab. Gunungkidul, DIY.
Meskipun tahun ini rata-rata musim tanam mundur, namun terlihat pertanaman terawat pertumbuhanya, dan diharapkan dapat panen maksimal sehingga meningkat produktivitas dan pendapatan petani. Selain itun sistem perpompaan yang ada juga dapat membantu mengatasi persediaan air yang dibutuhkan.
Selain menerapkan monokultur padi dan jagung, demplot juga menerapkan model polikultur/ tumpangsari tanaman/ turiman. Dengan menanam sistem Turiman maka petani dapat panen padi, jagung dan kedelai pada satu musim tanam yang sama.
Dalam monitoring tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul dan BPTP Yogyakarta menegaskan, bahwa inovasi teknologi pertanian haruslah terus digaungkan dan dibumikan bersama-sama oleh peneliti-penyuluh pertanian dan stakeholder terkait sehingga target swasembada pangan tercapai. Ditegaskan pula petani sebagai pejuang pangan haruslah terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan ketahanan pangan meskipun ditengah pandemi Covid-19. (Kandar).