Tak Perlu Risau Atas Dibatalkannya Pelaksanaan PTM di Provinsi DIY

pembelajaran
Ilustrasi (Ertika Rahmawati

SEPUTARGK.ID – Lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan beberapa daerah di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang terjadi, merupakan peristiwa yang merugikan banyak pihak termasuk pelajar dan pendidik. Dari hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan RS rujukan Covid-19 di DIY (16/07/2021) yang di unggah melalui laman Instagram @humasjogja, total akumulasi pasien Covid-19 yang terkonfirmasi berjumlah 87.442. Karena pandemi ini, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi harus ditutup. Sebab, berisiko menimbulkan cluster baru penularan Covid-19. Oleh karena itu, pelajar harus melakukan pembelajaran secara daring di rumah masing-masing. Keadaan yang terjadi saat ini memicu dibatalkannya rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) khususnya di Provinsi DIY.

“Untuk sementara kami sudah ke Disdikpora DIY koordinasi dengan Kabupaten/Kota agar tidak tatap muka dahulu,” kata Kadarmanta Baskara Aji selaku Sekretaris Daerah DIY, ditemui di Kepatihan (17/06/2021).

Bacaan Lainnya

Aji menambahkan, peniadaan sementara PTM itu berlaku bagi siswa tingkat SMK/SMA, SMP, dan siswa tingkat SD termasuk para mahasiswa. (tribunjogja.com)

Sempat beredar rencana bahwa sekolah akan dibuka seperti biasa lagi. Awalnya rencana sekolah tatap muka pertama akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021. Namun, karena lonjakan kasus positif Covid -19 yang semakin meningkat setiap harinya, rencana itu dibatalkan.

Rencana tatap muka kedua akan dilakukan pada bulan Juli 2021. Bahkan, rencana tersebut telah resmi dikeluarkan karena diumumkan sendiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  Indonesia, Nadiem Makarim. Beliau menegaskan bahwa pembukaan PTM di sekolah sejalan dengan program vaksinasi yang terus berjalan sampai saat ini.

Pada awalnya rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan pada bulan Juli 2021 terlihat sudah sangat matang. Bahkan di Provinsi DIY juga telah menetapkan bahwa 80% sekolah dan perguruan tinggi akan dibuka kembali. Bukan tanpa alasan, pemerintah berencana membuka sekolah-sekolah dan perguruan tinggi karena seluruh tenaga pendidik telah melakukan vaksinasi. Namun, rencana tersebut lagi-lagi harus dibatalkan karena kasus positif Covid-19 di DIY semakin naik. Bahkan Sri Sultan Hamengku Buwono X sempat mengusulkan untuk lockdown ketika BOR (bed occupancy rate) sudah mencapai batasnya.

Pemberlakuan lockdown bertujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat. Pada akhirnya, guna pembatasan kegiatan masyarakat itu, Pemerintah DIY menerapkan PPKM darurat. Penerapannyan bersamaan dengan kebijakan pusat yang memberlakukan PPKM darurat Jawa Bali. Praktis, PTM di Provinsi DIY untuk bulan Juli 2021 ini kembali dibatalkan. Semua pihak berharap dengan adanya PPKM Darurat kasus Covid-19 di DIY melandai.

Kita, sebagai pelajar tidak boleh risau atas kebijakan pemerintah yang telah resmi di sepakati tersebut. Saat belajar dirumah secara daring, lantas tidak keluar rumah jika tidak ada kegiatan mendesak, kita telah ikut membantu program pemerintah menangani pandemi.

Supaya kegiatan belajar di rumah tidak membosankan, kita dapat melakukan inovasi-inovasi. Seperti menciptakan ruangan belajar yang rapi, bersih, dan berwarna agar kita dapat nyaman saat belajar. Hal itu juga dapat meningkatkan kreativitas kita serta dapat memberikan dampak positif pada tubuh kita. Jangan lupa untuk selalu mengikuti kelas dengan tertib agar materi yang disampaikan oleh guru/dosen dapat kita pahami. Dengan begitu tentu saja kompetensi yang diinginkan dapat tercapai.

Penulis : Ertika Rahmawati
Mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Facebook Comments Box

Pos terkait