Tentang Ikhtiar Bumi dan Ikhtiar Langit

Pola hidup bersih sehat. Dok: Promkes.com

Sahabatku yang kami yang dirahmati Allah SWT. Menyimak berbagai upaya mencegah penularan virus covid 19 yang mewabah di bumi kita, rasanya saya harus mengapresiasi upaya kita semua dalam pencegahan penularan virus Covid-19 itu.

Kegotongroyongan dan kebersamaan sangat nampak ditunjukkan oleh masyarakat dengan berbagai ragam kegiatan, mulai dari kerja bakti bersih-bersih bersama, upaya penyemprotan disinfektan bersama sampai pada pendirian posko covid-19 dengan ragam bantuan sosialnya.

Bacaan Lainnya

Ikhtiar yang saya sebut di atas adalah kita sebut sebagai ikhtiar bumi, sehingga kita wajib menyempurnakanya dengan ikhtiar langit.

Berikut saya sarikan dari isi khotib sholat jumat yang dimuat dari web NU Online sbb:

Ikhtiar bumi dapat dilakukan seperti melakukan standar yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan langkah-langkah preventif-efektif. Di antaranya:

1. Memastikan secara berkala bahwa tangan tetap bersih. Jika terindikasi kotor, maka gosokkan tangan dengan alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air. Hal tersebut dapat menghapus virus jika terdapat di tangan.

2. Berlakulah higienis terutama dalam persoalan pernapasan. Ketika bersin atau batuk, kita harus menutup mulut dan hidung. Setelah itu tisu yang dipakai harus langsung dibuang ke tempat sampah yang tertutup. Cucilah tangan dengan sabun dan air untuk menjaga penyebaran virus dan kuman. Penting juga bagi penderita gejala tersebut untuk menggunakan masker medis.

3. Jaga jarak interaksi sosial, setidaknya jarak satu meter dengan orang yang tengah menderita bersin, batuk, dan demam. Bagi yang batuk dan bersin, harus ditutup agar tidak menyebar. Hal itu penting guna menjaga percikan virus yang dapat dengan mudah terhirup saat bernapas.

4. Hindari bersentuhan dengan mata, hidung, dan mulut. Tangan yang menyentuh salah satu di antara ketiganya akan terkontaminasi memudahkan virus menyebar. Oleh karena itu jika merasa diri demam, batuk, ataupun sulit bernapas, segera cek kesehatan. Terlebih jika memiliki riwayat bepergian ke tempat di mana penyakit mewabah atau ada orang yang baru saja pulang dari daerah tersebut, maka harus dilaporkan ke pemeriksa kesehatan.

5. Jaga higienitas atau kebersihan ketika mendatangi pasar binatang hidup, pasar produk binatang, ataupun pasar yang basah. Hal itu bisa dilakukan dengan senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh binatang dan produk darinya.

6. Jagalah makanan yang kita konsumsi. Jaga diri dari konsumsi makanan yang tidak baik terlebih makan produk binatang mentah atau tidak dimasak lebih dahulu. Hindari makan daging hewan yang secara fikih diharamkan.

Allah berfirman dalam QS AL Baqarah: 57:

كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ ۖ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ Artinya: “Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu; dan tidaklah mereka menganiaya Kami; akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”

Selain ikhtiar bumi, ikhtar langit juga harus kita lakukan di antaranya sesuai dengan maklumat yang disampaikan Nahdlatul Ulama, Majelis Ulama Indonesia, atau berbagai ormas keagamaan lainnya.

Dalam menghadapi dan menangkal virus corona, semua elemen bangsa, khususnya umat Islam untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Di antaranya dengan bertaubat, memohon ampun dan meninggalkan perilaku zalim, karena bisa jadi wabah ini merupakan peringatan dari Allah subhanahu wata’ala agar umat Islam semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Kita juga harus banyak-banyak berdoa dengan Qunut Nazilah atau shalawat yang dibacakan untuk menangkal turunnya malapetaka. Di antara amalan yang bisa dibaca untuk menangkal virus corona seperti:

1. Shalawat Thibbil Qulub (penyembuh hati) atau disebut juga shalawat shalawat Nurul Abshar (cahaya mata hati), yakni: اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ اْلقُلُوْبِ وَدَوَاءِهَا وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَاءِهَا وَنُوْرِاْلأَبْصَارِ وَضِيَاءِهَا وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

2. Shalawat lain yang bisa diamalkan yakni shalawat yang diijazahkan oleh Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, yakni: بِسْمِ اللهِ الَّرحْمنِ الّرحِيْمِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدنَا مُحَمَّدٍ بِعَدَدِ كُلِّ دَاءٍ وَدَوَاءٍ

Inilah ikhtiar-ikhtiar yang seharusnya kita lakukan menghadapi kondisi ini. Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari berbagai marabahaya dan penyakit . Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan agar kita semua dapat beribadah kepada Allah subhanahu wata”alla.

Terimakasih.

Nglebak Katongan 31-3-2020. (Disarikan dari Kotbah NU Online).

Facebook Comments Box

Pos terkait