Kemudian, suplai hara dari tanah tergantung pada kesuburan tanahnya. Kriteria tanah subur/tidak subur antara lain dapat dilihat pada Tabel 2. Bila para petani bersedia mengembalikan semua jerami ke dalam tanah sawah, maka tidak perlu lagi menambahkan pupuk KCl, karena sebanyak 80 % hara K yang diserap oleh tanaman padi terakumulasi dalam jerami. Kenyataan yang terjadi kebanyakan para petani lebih senang membakar jerami atau mengeluarkan jerami dari sawahnya untuk media jamur merang atau dibuang begitu saja. Pada pembakaran jerami maka semua N serta sebagian P dan K yang ada dalam jerami hilang. Dampak negatif lainnya dari pembakaran jerami antara lain mikro organisme tanah terganggu, tanah menjadi padat, kesuburan tanah menurun karena bahan organik tanah ikut terbakar, serta terjadi polusi udara.
Tabel 2. Kriteria tanah subur, sedang dan kurang subur
Sifat Kimia Tanah |
Tidak Subur |
Subur |
Sangat Subur |
BO tanah |
rendah (C-org < 1%) |
Sedang (C-org 1-1,5 % |
Sedang – tinggi (C-org 1,5 – 2,5%) |
KTK tanah |
Rendah (< 10 me/100 g) |
Sedang (10 – 20 me/100 g) |
Tinggi ( > 20 me/100 g) |
Hara tersedia |
Rendah (P-olsen < 5 ppm), K-dd < 0,15 me/100 g |
Sedang (P-olsen 5-10 ppm), K-dd 0,15 – 0,30 me/100 g |
Tinggi (P-olsen > 10 ppm), K-dd > 0,3o me/100g |
Hasil gabah tanpa pupuk |
2,5 t/ha |
4,0 t/ha |
> 4,0 t/ha |
Sumbangan N dari tanah |
30 kg/ha |
50 kg/ha |
70 kg/ha |
Sumbangan P dari tanah |
10 kg/ha |
15 kg/ha |
25 kg/ha |
Sumbangan K dari tanah |
50 kg/ha |
75 kg/ha |
100 kg/ha |
Sebagai pengganti pupuk anorganik bila terjadi kelangkaan pupuk, ataupun harga pupuk pabrik yang mahal, dapat digunakan pupuk organik dalam bentuk Azolla, Sesbania, Gliricidia, orok-orok dan petai cina. Kelebihan pupuk hijau tersebut adalah mampu menambat N berasal dari udara dalam jumlah yang cukup besar serta tumbuh dengan cepat. Sebagai gambaran, tanaman Azolla mampu menambat N dari udara sebanyak 60 kg N/ha, Sesbania : 267 kg N/ha, Gliricidia : 42 kg N/ha, Orok-orok : 110 kg N/ha dan petai cina : 200 kg N/ha. Secara umum dikatakan bahwa pupuk hijau mampu memenuhi kebutuhan hara N sebanyak 80 % kebutuhan N tanaman. Pemberian pupuk hijau dapat dilakukan dengan cara membenamkan daun-daunnya ke dalam tanah pada waktu pengolahan tanah.
Kombinasi pemberian pupuk organik dan anorganik untuk padi hibrida sangat dianjurkan. Pupuk organik yang dianjurkan berupa pupuk kandang atau kompos jerami sebanyak 2 ton per hektar setiap musim, sedangkan pupuk anorganik yang diperlukan adalah Urea, SP-36 dan KCl masing-masing sebanyak 300 kg, 100 kg dan 100 kg per hektar.
***
Referensi: BB Padi, Litbang Kementan.